Bolehkah Puasa Syawal pada Hari Jumat? Simak Penjelasan Beberapa Ulama Berikut

5 Mei 2022, 19:56 WIB
Bagaimana hukumnya melakukan puasa Syawal di hari Jumat? /

JURNAL GAYA - Bulan Ramadhan yang mulia telah berlalu, kini kaum muslimin sedang berada di bulan Syawal.

Bagi kaum muslimin, salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal adalah puasa Syawal.

Pelaksanaan puasa Syawal ini berlangsung selama 6 hari di bulan Syawal, boleh secara berturut-turut ataupun tidak.

Baca Juga: Efek Arus Mudik Idul Fitri 1.922.206 Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek, Polri: Tertinggi di Jumat 29 April 2022

Diperbolehkan puasa enam hari pada hari apapun di bulan tersebut kecuali pada tanggal 1 Syawal sebab itu adalah hari raya umat Islam.

Tentang keutamaan puasa syawal sendiri, Rasul menegaskan dalam sabdanya bahwa puasa enam hari di bulan syawal seperti puasa setahun penuh. 

Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadis, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya:

Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.

Kemudian, bagaimana hukumnya saat kita melakukan puasa Syawal pada hari Jumat? Apakah boleh?

Hal tersebut mengingat Rasulullah SAW yang memakruhkan untuk melakukan puasa sunnah di hari Jumat.

Dikutip Jurnal Gaya dari laman Bincang Syariah, beberapa ulama pun mempermasalahkan menyendirikan puasa Syawal pada hari Jumat. 

Sebab sebetulnya para ulama masih berbeda pendapat tentang kemakruhan puasa pada hari Jumat kecuali jika puasa wajib di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Bocoran Aku Bukan Wanita Pilihan, 5 Mei 2022, SKAKMAT! Pergoki Mentari Dekati Rangga, Tiara Katakan Hal Ini

Hal ini merujuk pada hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata:

عن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ” لا تختصوا ليلة الجمعة بقيام من بين الليالي ، ولا تخصوا يوم الجمعة بصيام من بين الأيام ، إلا أن يكون في صوم يصومه أحدكم” رواه مسلم

Artinya:

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Jangan kalian mengkhususkan malam Jumat dari malam-malam lainnya untuk melaksanakan shalat malam dan jangan pula kalian khususkan hari Jumat dari hari-hari lainnya untuk berpuasa, kecuali salah seorang dari kalian sedang melaksanakan puasa yang biasa dia lakukan. (HR. Muslim).

Berdasarkan sabda tersebut, Imam Suyuthi dalam Nurul Lum’ah fi Khashaishil Jum’ah memaparkan bahwa kemakruhan puasa pada hari Jumat adalah makruh menyendirikan berpuasa pada hari tersebut. Ini sebagaimana merujuk pada sabda Rasulullah SAW lainnya;

لا يصومن أحدكم يوم الجمعة إلا أن يصوم قبله أو بعده

Artinya:

Janganlah kalian puasa hari Jumat melainkan puasa sebelum atau sesudahnya. (HR Al-Bukhari).

Sejalan dengan hadis di atas, maka Imam Suyuthi mengatakan dalam kitabnya:

الصحيح من مذهبنا وبه قطع الجمهور كراهة صوم الجمعة منفردا، وفي وجه أنه لا يكره إلا لمن لو صامه منعه من العبادة وأضعفه

Artinya:

Pendapat yang paling shahih menurut mazhab kami dan ini termasuk pendapat jumhur ulama bahwa puasa hari Jumat makruh kalau tidak puasa sebelum dan sesudahnya. Sebagian pendapat mengatakan tidak makruh kecuali bagi orang yang terhalang ibadahnya lantaran puasa dan tubuhnya lemah.

Karenanya, maka boleh puasa Syawal pada hari Jumat asalkan dilaksanakan bersama hari sebelum sesudahnya. Namun jika menyendirikan puasa Syawal hanya pada hari Jumat maka makruh.

Baca Juga: Berikan Hadiah Puasa Ramadhan kepada Anak, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Berikut

Demikian penjelasan hukum puasa Syawal pada hari Jumat menurut beberapa ulama.***

Editor: Deasy Rafianty

Sumber: Bincang Syariah

Tags

Terkini

Terpopuler