3 Kunci Hikmah dari Hari Raya Idul Adha, Tercermin dari Ibadah Qurban: Menurut Alquran dan Hadis

21 Juni 2022, 15:20 WIB
3 Kunci Hakikat dari Hari Raya Idul Adha, Tercermin dari Ibadah Qurban: Menurut Alquran dan Hadis /Foto: Pixabay/ Susu Ma//


JURNAL GAYA-Hari Raya Idul Adha tahun 2022 sudah di depan mata, saatnya mempersiapkan hewan Qurban sebagaimana yang diperintahkan Allah di dalam Alquran.

Menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2022 yang semakin dekat, ada beberapa hal penting yang dicontohkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta ritual penyembelihan hewan kurban secara umum.

Sebagaimana dirangkum dari laman Web NU, Idul Adha merupakan manifestasi dari pelajaran kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tentang kesalehan dan kesabaran manusia yang diuji oleh beberapa hal.

Terdapat tiga bentuk pembelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, antara lain yaitu:

Baca Juga: Jadi Aktor Favorit Sejuta Umat, Simak 6 Drama Populer yang Dibintangi Nam Joo Hyuk

1. Totalitas kepatuhan kepada Allah SWT
2. Kemuliaan manusia
3. Hakikat pengorbanan.

Sedekah daging hewan kurban hanyalah simbol yang memiliki makna sangat luas.

Pengorbanan tersebut meliputi harta benda, tenaga, pikiran, waktu dan masih banyak lagi lainnya.

Seperti kita ketahui pada hari raya Idul Adha akan banyak masyarakat yang akan melakukan penyembelihan herwan korban baik kambing maupun sapi, yang kemudian dibagi – bagikan kepada yang berhak mendapatkan.

Berkurban Bentuk Ketaqwaan dan Ketundukan pada Allah SWT

“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.”

(QS: Al-Hajj: 34)

Dalam ayat di atas, disebutkan bahwa penyembelihan hewan kurban yang berorientasi kepada Allah SWT adalah sebagai bentuk syukur dan berserah diri kita kepada Allah SWT. Hewan-hewan kurban adalah sebagai salah satu bentuk rezeki yang Allah berikan kepada kita. Menyembelihnya satu saja dari setiap muslim, tentu tidak akan mengurangi rezeki yang telah Allah berikan kepada kita.

Baca Juga: HOREE TXT Bakal Konser di Indonesia, jadi Negara Pertama dari Tur Dunia di 4 Negara Asia, Catat Tanggalnya!

Selain itu, dilanjutkan kembali oleh ayat 36-37,

“Maka makanlah sebagiannya (daging qurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Daging daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”

Perintah kurban juga tidak mengurangi rasa syukur dan kenikmatannya, karena sebagai orang yang berkurban, maka berhak juga untuk menikmatinya sebagian dan tentunya menjadi kenikmatan juga bagi para penerima manfaat yang menerimanya.

Output dari ibadah kurban adalah ketaqwaan, untuk itu seperti ayat di atas sebutkan bahwa bukan darah dagingnya yang mencapai keridhoaan Allah, tapi bagaimana kita bertaqwa atas-Nya.

Bentuk Ketaatan dan Mengesakan Allah

“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya shalatku, nusuk/ibadah qurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, aku diperintahkan seperti itu dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri.”

Baca Juga: Jadwal Film Bioskop Hari Ini di Transmart Bogor XXI Beserta Harga Tiketnya, Selasa 21 Juni 2022

(QS. Al-An’am: 162)

Dalam ayat di atas, ditunjukkan bahwa Rasulullah SAW bersaksi bahwa shalat dan ibadah kurbannya, adalah sebagai bentuk pengakuan diri bahwa tidak ada lagi selain Allah SWT untuk tempat berserah diri.

Allah lah, tempat untuk kembali dan Rabb Semesta Alam. Apa yang manusia kurbankan tentunya tidak sebanding dengan apa yang Allah berikan kepada kita. Untuk itulah, mengapa ibadah kurban sangat dianjurkan untuk dilakukan.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler