Mahasiswa KKN-T IPB Wanasaba Kidul Cirebon Adakan Sosialisasi 1000 HPK kepada Ibu Balita di Posyandu Anggrek

11 Juli 2022, 15:57 WIB
Acara program kerja mahasiswa KKN-T IPB yang sosialisasikan 1000 HPK terhadap ibu balita di Posyandu Anggrek. /Dokumentasi mahasiswa KKN-T IPB Wanasaba Kidul.

JURNAL GAYA - Pada Senin, 11 Juli 2022, mahasiswa KKN-T IPB University melaksanakan acara sosialisasi 1000 HPK terkait pencegahan dan penanganan stunting pada ibu balita.

Bertempat di Posyandu Anggrek Desa Wanasaba Kidul, acara yang diprakarsai oleh mahasiswa KKN-T IPB University tersebut dihadiri oleh para ibu bidan desa, kader desa, kader posyandu, dan ibu-ibu balita.

Acara yang digagas oleh mahasiswa KKN-T IPB University merupakan salah satu dari rangkaian program kerja mahasiswa selama melaksanakan KKN-T.

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kabupaten Cirebon, Senin, 11 Juli 2022, Beserta Doa Setelah Adzan Berkumandang

Latar belakang pelaksanaan program kerja mahasiswa tersebut adalah karena tingginya angka penderita stunting di Kabupaten Cirebon.

Tujuan yang diharapkan dari dilaksanakannya sosialisasi tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dari dalam diri para ibu di desa binaan.

Diharapkan para ibu akan mengerti pentingnya pemenuhan asupan zat gizi yang cukup serta beragam bagi anak balitanya juga faktor penyebab dan dampak stunting.

Dengan demikian, maka para balita diharapkan dapat memperoleh zat gizi yang cukup selama 1000 hari pertama kelahirannya.

Metode sosialisasi diawali dengan diadakannya pre-test yang terdiri dari beberapa soal untuk diberikan kepada para ibu balita sebelum acara sosialisasi.

Baca Juga: Resep Sate Maranggi Empuk Ala Devina Hermawan, Cocok Disantap di Momen Idul Adha

Kegiatan berikutnya kemudian dilanjutkan dengan acara utama, yakni pemberian materi sosialisasi terkait definisi, ciri-ciri, penyebab, cara pencegahan dan penanggulangan stunting, kepada para ibu balita.

Selain itu, materi yang diberikan juga mencakup sosialisasi terkait penjelasan mengenai pentingnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Isi-Piringku, Pedoman Gizi Seimbang (PGS), dan MP-ASI.

Selanjutnya, kegiatan diakhiri dengan melakukan post-test dengan tujuan untuk mengulang kembali materi yang disampaikan.

Tujuan untuk meningkatkan ingatan para ibu terkait materi yang disampaikan serta mengetahui seberapa jauh peningkatan pemahaman dari materi yang diperoleh para ibu setelah mengikuti kegiatan sosialisasi.

Sementara itu, metode untuk melakukan pengukuran status gizi balita menggunakan pengukuran antropometri yang meliputi: pengukuran
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas (LILA), dan lingkar pinggang.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF U-19 2022, PSSI Ajukan Protes Terkait Laga Thailand-Vietnam

Koordinator program kerja sosialisasi 1000 HPK, Luthfiyah Sri Kusuma Wardhani mengatakan bahwa program kerja ini rencananya akan dilakukan pula di Posyandu Kenanga Wanasaba Kidul dengan metode yang sama.***

Editor: Deasy Rafianty

Sumber: Liputan langsung Jurnal Gaya

Tags

Terkini

Terpopuler