Ma'ruf Amin: Angka Kemiskinan Indonesia Berpotensi Naik Jadi 11,5 Persen pada Akhir 2020

1 September 2020, 09:52 WIB
Wapres RI KH. Ma'ruf Amin.*/dok. PR /

JURNALGAYA - Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan, angka kemiskinan di Indonesia berpotensi naik menjadi 11,5 persen pada akhir 2020. Itu artinya, Indonesia kembali ke kondisi tahun 2011.

"Itu bisa terjadi jika upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tidak berjalan sesuai harapan," kata Ma'ruf Amin seperti dikutip dari Antara, Selasa 1 September 2020.

Sejak pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19, Ma'ruf menyebutkan jumlah warga miskin di Indonesia bertambah lebih dari 1,6 juta orang dari data kemiskinan pada September 2019.

Baca Juga: BLT Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Cair Hari Ini, Coba Cek Rekening

"Bila kita lihat angka kemiskinan pada Maret 2020, seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19, maka jumlah warga miskin telah meningkat menjadi 26,42 juta orang atau 9,78 persen, dibandingkan dengan data bulan September 2019 yang berjumlah 24,79 juta orang atau 9,22 persen," tutur dia.

Untuk mencegah kemunduran semakin jauh, Ma'ruf mengatakan, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk melindungi kesejahteraan masyarakat.

Antara lain dengan memberikan bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dan Bantuan Tagihan Listrik.

"Pemerintah juga telah memperluas cakupan penerima bantuan dari yang sebelumnya 25 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terbawah, menjadi 40 persen terbawah. Alokasi anggaran perlindungan sosial ini berjumlah Rp203,9 triliun," tukasnya.

Untuk menyasar kategori masyarakat rumah tangga terbawah tersebut, Pemerintah telah meluncurkan dua program bantuan baru, yakni Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro dan program Subsidi Upah.

Banpres Produktif Usaha Mikro ditujukan untuk 9,12 juta usaha mikro kecil (UMK) dengan total anggaran Rp22 triliun, sementara Subsidi Upah diberikan untuk 15,7 juta pekerja dengan anggaran Rp37,78 triliun.

Ma'ruf Amin berharap anggaran yang sangat besar untuk berbagai program bansos tersebut akan berkurang seiring dengan berakhirnya pandemi COVID-19 dan pulihnya ekonomi nasional. Setelah ekonomi pulih, maka Pemerintah akan menaruh perhatian lebih pada program-program pengentasan kemiskinan.

"Anggaran bansos yang sangat besar ini diharapkan akan jauh berkurang setelah pandemi COVID-19 mereda. Pemerintah selanjutnya akan lebih menekankan kepada program pemberdayaan dalam rangka menanggulangi kemiskinan," tutupnya.

Editor: Firmansyah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler