Tragedi di Pondok Al Hanifiyyah Kediri: Santri Dianiaya oleh Kakak Kelas hingga Tewas, 4 Orang Ditangkap!

28 Februari 2024, 14:07 WIB
Ilustrasi Tragedi di Pondok Al Hanifiyyah Kediri: Santri Dianiaya oleh Kakak Kelas hingga Tewas, 4 Orang Ditangkap! /DB /Pixabay

JURNAL GAYA- Kejadian tragis terjadi di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Seorang santri meninggal dunia setelah dianiaya oleh kakak kelasnya. Polisi telah menangkap empat tersangka terkait kasus ini.

Menurut Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, keempat tersangka yang ditangkap adalah MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Surabaya.

Baca Juga: Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Massal, Muntah-muntah Setelah Konsumsi Jajanan Sekolah

Mereka semua merupakan senior atau kakak kelas korban di pondok pesantren yang sama.

Korban yang berinisial BM (14) berasal dari Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Kasus penganiayaan ini diduga terjadi berulang-ulang akibat kesalahpahaman di antara santri-santri tersebut.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari pesantren serta dokter yang memeriksa jenazah.

Korban meninggal dunia pada Jumat 23 Februari 2024 dan kasus ini dilaporkan ke Polsek Glenmore, Banyuwangi, pada Sabtu 24 Februari 2024.

Keempat pelaku terancam Pasal 80 ayat 2 tentang perubahan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Baca Juga: Gathan Saleh Mantan Suami Dina Lorenza Buron Usai Lakukan Penembakan di Jakarta Timur!

Pihak pengasuh pondok pesantren Al Hanifiyyah, Gus Fatihunada, mengaku tidak mengetahui kejadian ini. Ia baru mendapatkan laporan pada Jumat (23/2/2024) bahwa salah seorang santrinya telah meninggal dunia akibat jatuh terpeleset dikamar mandi.

Gus Fatihunada kemudian menghubungi keluarga santri tersebut dan membantu mengurus pemakaman di Banyuwangi.

Ia juga mencari mobil ambulans untuk membawa jenazah. Namun, di rumah duka, ia melihat kondisi tubuh santri tersebut yang memar dan wajahnya bengkak, yang membuatnya merasa tidak tega.***

Editor: Dini Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler