Tak Hanya Jakarta, Ini Daerah yang Terkena Dampak La Nina Oktober 2020

4 Oktober 2020, 06:32 WIB
Ilustrasi hujan lebat disertai petir yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. /Pixabay

JURNALGAYA - Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini atas potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dalam durasi singkat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Dikutip dari RRI, Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, menyampaikan peringatan dini ini bersumber dari BMKG, agar masyarakat lebih waspada dan mempersiapkan diri.

"Kami mengimbau agar masyarakat dapat waspada dan menjaga diri dari hujan angin. Kami juga telah mengimbau kepada OPD terkait, para Camat dan Lurah daerah rawan banjir atau longsor agar turut mengantisipasi dengan menyiagakan PPSU dan Satgas Banjir / Dinas SDA Kecamatan. Masyarakat dapat menghubungi 112 apabila membutuhkan bantuan," ucap dia, Minggu 4 Oktober 2020.

Baca Juga: DKI Jakarta Keluarkan Peringatan Dini La Nina, Ini yang Harus Dilakukan

Baca Juga: Waspada! BMKG Peringatkan Bahaya Fenomena La Nina di Indonesia

Berdasarkan keterangan tertulis dari BMKG, hingga akhir September 2020 terpantau anomali iklim La Nina sedang berkembang.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal mengungkapkan, BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Jika dilihat dari catatan historis, La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya. Namun, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.

Pada bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.

Baca Juga: Dampak Banjir Bandang Sukabumi: 30 Rumah Terbawa Arus, Ratusan Warga Mengungsi

Baca Juga: 11 Fakta Hasil Analisa Penyebab Kejadian Banjir Bandang Sukabumi

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Kondisi ini tak hanya terjadi di Jakarta. BMKG memperkirakan, pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat anomali iklim tersebut dapat terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia, kecuali Sumatera.

Kemudian pada bulan Desember 2020 hingga Februari 2021, dapat terjadi peningkatan curah hujan akibat La Nina di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua.

Sementara itu, di bulan Oktober ini, beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan, di antaranya:

Pesisir timur Aceh
Riau (sebagian)
Jambi
Sumatera Selatan
Pulau Bangka
Lampung
Banten
Jawa Barat (sebagian)

Baca Juga: Banjir Bandang Cicurug Sukabumi, 3 Warga Hanyut, Ini Identitasnya
Jawa tengah (sebagian)
Jawa Timur (sebagian kecil)
Kalimantan Barat (sebagian)
Kalimantan Tengah (sebagian)
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur (sebagian)
Kalimantan Utara (sebagian)
Sulawesi (sebagian kecil)
Maluku Utara
Nusa Tenggara Barat (sebagian kecil)

Melihat kondisi ini, BMKG mengimbau para pemangku kepentingan lebih optimal mengelola tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Misalnya, dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih.

Sebab, peningkatan curah hujan awal musim hujan yang disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis di Indonesia, seperti banjir dan tanah longsor.

 

Editor: Firmansyah

Sumber: BMKG RRI

Tags

Terkini

Terpopuler