Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Netizen Ramaikan Tagar Anak STM: The Real Avengers

7 Oktober 2020, 12:09 WIB
UU Cipta Kerja berpotensi melanggengkan pekerjaan tidak tetap dengan status kontrak abadi. /Instagram/@konfederasikasbi_

JURNALGAYA - Masih ingat dengan aksi siswa STM September 2009 yang turun ke jalan berdomenstrasi menolak RUU KPK dan RUU KUHP?

Saat itu, para pelajar tersebut turun ke jalan. Mereka berdemonstrasi di flyover Slipi, Jakarta, sejak pukul 14.42 WIB.

Sebagian di antara mereka tampak mengenakan seragam sekolah dan sebagian lainnya memakai baju biasa.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Pimpinan-Anggota DPR Jangan Lepas Tangan, Temui Rakyat dan Jangan Lari

Begitu berlari bergabung dengan mahasiswa, sebagian di antara mereka meminta maaf karena terlambat bergabung. Sebab mereka harus sekolah dulu, baru ikut berdemonstrasi.

Para siswa STM ini menyelamatkan sejumlah mahasiswa. Aksi mereka bertahan di tengah kepungan aparat menjadi perhatian netizen.

Bahkan sejumlah foto aksi siswa STM ini viral di media sosial. Bagaimana mereka berjuang di tengah kekacauan demonstrasi.

Baca Juga: Fiersa Besari Ajak Pecinta Bola hingga K-Pop Bersatu Dukung Buruh Tolak Omnibus Law Ciptaker

Aksi para pelajar STM yang berhasil diabadaikan dalam video tersebut, hari ini disebar kembali sejumlah netizen di Twitter.

Hal ini dipicu atas aksi mogok nasional yang dilakukan buruh. Para buruh ini menolak RUU Ciptakerja atau Omnibus Law Ciptaker.

Berbagai komentar dilontarkan netizen. Berikut beberapa kutipan yang dirangkum Jurnalgaya:

"Anak STM the real Avenger," @DellanyPutri

"anak stm the real avengers, no debat," @injoel.

"anak stm jokes really made my day," @sarcastiix.

Baca Juga: Puan Maharani Disebut Impostor saat Pimpin Sidang Omnibus Law, Ini Arti dan Cirinya

Seperti diketahui, buruh kembali melanjutkan aksi demonstrasi dan mogok nasional sebagai bentuk penolakan atas pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, hari ini, Rabu 7 Oktober 2020.

Aksi mogok nasional para buruh ini diketahui mulai dilakukan sejak Selasa 6 Oktober 2020 kemarin di berbagai wilayah di Indonesia.

"Setelah kemarin ratusan ribu bahkan hampir satu juta buruh keluar dari pabrik-pabrik untuk mengikuti mogok nasional, hari ini kami akan melanjutkan pemogokan tersebut," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal dalam keterangannya, Rabu 7 Oktober 2020.

Baca Juga: Najwa Shihab: Jangan Takut Ngomong, Jangan Takut Bersuara, Be Brave but Don't be Stupid

Untuk meredam aksi buruh ini, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menuliskan surat terbuka di akun resmi media sosial Kemnaker.

Dalam suratnya, Ida mengaku berupaya mencari titik keseimbangan. Antara melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja pada jutaan orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan kebanggaan.

"Tidak mudah memang, tapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya," tutur Ida.

Baca Juga: Najwa Shihab Akhirnya Buka Suara: Jika Ada Pemeriksaan, Saya Siap

"Saya paham ada di antara teman-teman yang kecewa atau belum puas. Saya menerima dan mengerti. Ingatlah, hati saya bersama kalian dan bersama mereka yang masih menganggur," ungkap dia.

Ida pun mengajak buruh untuk membaca Omnibus Law Cipta Kerja dengan cermat. Kemudian ia meminta buruh untuk memikirkan ulang mogok nasional di tengah pandemi Covid-19.

Namun, surat tersebut tak mampu meredam aksi para buruh.***

Editor: Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler