Debat Sengit Vaksin Covid-19, Fadli Zon ke Staf Menkominfo: Vaksinnya Juga Gaib, Makanya Baca!

28 Oktober 2020, 08:28 WIB
Fadli Zon.* /Sumber/Twitter.com/@fadlizon/

JURNALGAYA - Politisi Patai Gerindra Fadli Zon terlibat perdebatan panas dengan Staf Ahli Menkominfo, Henry Subiakto di Indonesia Lawyers Club (ILC) tadi malam.

Acara yang tayang tadi malam di TV One tersebut mengangkat tema Menunggu Vaksin Covid-19: Antara Harapan dan Kecemasan.

Saat ini, pengadaan vaksin terus dikebut pemerintah lewat pembelian dari beberapa produsen vaksin impor dengan harapan kondisi bisa cepat pulih.

Baca Juga: Heboh 'Vaksin Setengah Jadi', Ridwan Kamil Sebut Bola Panas Vaksin Covid-19 Ada di Tangan BPOM

Namun, timbul kecemasan dari sebagian elemen masyarakat termasuk tenaga kesehatan bahwa vaksin tersebut diduga belum melewati uji klinis fase 3.

Menanggapi tema ini, Henry mengatakan, ada keinginan dari sejumlah pihak untuk berhati-hati dalam vaksin Covid-19 tersebut karena berhubungan dengan manusia.

Namun sayangnya dalam menangani persoalan manusia ini banyak hoax beredar. Padahal negara tidak sedang menggelar perhelatan politik seperti pemilihan presiden (Pilpres).

Baca Juga: Link Live Streaming dan Jadwal Acara Mata Najwa: Unjuk Sumpah Anak Muda

"Ada 2.031 hoax yang sengaja dibuat. Biasnanya hoax naik kalau ada fenomena politik nasional. Tapi sekarang, ga ada persoalan politik, tapi kok naik juga. Ini persoalan kemanusiaan," ucap dia.

Mendengar ucapan itu, Fadli Zon izin menyela. Ia mempertanyakan hoax seperti apa yang dimaksud pemerinta.

Ilustrasi vaksin covid-19 Pixabay/geralt

Henry menjelaskan, beberapa isu hoax soal vaksin yang menyebar luas adalah vaksin tidak halal, vaksin akan mengubah DNA, mandul, dan lain-lain.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Gagal Reuni dengan Lionel Messi pada laga Juventus vs Barcelona di Liga Champions

Persoalannya, yang membahas itu bukan ahli kesehatan, tapi politisi. Sehingga kesannya, isu kemanusiaan ini menjadi isu politik.

Fadli Zon lalu mengatakan, hal tersebut bukanlah hoax tapi ruang percakapan. Kemenkominfo seharusnya bisa membedakan mana hoax mana bukan.

"Kenapa bisa terjadi hoax? karena pemerintah gagal mengkomunikasikan ke masyarakat. Karena kegagalan itu tidak ada kepastian. Itu bagian dari public distrust," ungkap dia.

Baca Juga: Terlalu Tangguh, Marseille Menyerah Kalah dari Manchester City

"(Obrolan) di ruang publik itu biasa saja. Ini kan negara demokrasi, boleh bercakap-cakap," ucap dia.

Ketika Henry kembali menjelaskan tentang hoax, Fadli langsung menjawabnya.

"Mana yang jelas (hoax atau bukan), semua ga jelas kok, vaksinnya juga gaib kok (belum ada), makanya baca!," kata Fadli.

Perdebatan berlanjut saat membahas harga vaksin. Henry mengungkapkan, Covid-19 merupakan persoalan baru du dunia. Sehingga harus ada rencana A, B, dan C.

Baca Juga: Sorot Aktivitas Belanja, ShopeePay Deals Rp1 Hadir di Euforia 11.11

Bahkan WHO pun bisa mengubah pernyataannya mengenai vaksin. Untuk harga, Henry kemudian mengaitkannya dengan teori supply and demand.

Mendengar itu, Fadli Zon kembali mengkritik tajam Henry.

"Bapak ga pantes duduk di sini apalagi mewakili institusi pemerintah sepeti Kominfo. Baca dululah, riset dulu, jangan berandai-andai. Data bapa mana? jangan pake teori supply and demand, anak SMP saja tahu," ucap Fadli. ***

Editor: Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler