Heboh 'Vaksin Setengah Jadi', Ridwan Kamil Sebut Bola Panas Vaksin Covid-19 Ada di Tangan BPOM

- 28 Oktober 2020, 07:07 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyaksikan penandatanganan kontrak penataan kawasan wisata Situ Bagendit dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (26/10/20). (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyaksikan penandatanganan kontrak penataan kawasan wisata Situ Bagendit dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (26/10/20). (Foto: Pipin/Humas Jabar) /awangmuda/humas jabar

JURNALGAYA - Rencana program vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang awalnya akan dimulai November 2020 sempat membuat masyarakat bingung.

Pemerintah siap mendatangkan jutaan vaksin dari tiga produsen China yang disebut telah selesai uji klinis tahap 3.

Bahkan vaksin produksi Sinovac, G42/Sinopharm, dan CanSino Biologics ini sudah digunakan di negara asalnya dan dinyatakan halal.

Baca Juga: Waw, Lagu Whitney Houston Ini Cetak Rekor Baru YouTube, Tembus 1 Miliar Penonton

Hal ini membingungkan masyarakat. Sebab uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 dari Sinovac, China yang dilakukan di Indonesia masih berlangsung.

Kondisi ini membuat seorang dokter dan peneliti kedokteran Yohanes Cakrapradipta Wibowo memulai petisi di change.org untuk menolak vaksin tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa Yohanes menyerukan penolakan vaksin tersebut.

Baca Juga: Sorot Aktivitas Belanja, ShopeePay Deals Rp1 Hadir di Euforia 11.11

Pertama, seluruh vaksin dari China yang didatangkan ke Indonesia belum lolos uji klinis fase 3 dan belum direkomendasika WHO.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: TV One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x