Fadli Zon: Apa Salahnya TNI Simpati dengan Habib Rizieq, Jangan Perlakukan Prajurit sebagai Kriminal

12 November 2020, 06:02 WIB
Ilustrasi TNI. /Situs Resmi Sekretariat Kabinet (Setkab)/Humas Setkab/

JURNALGAYA - Polisi Partai Gerindra Fadli Zon mengomentari pemberian sanksi yang diberikan TNI kepada Kopda Asyari karena berteriak 'kami bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Syihab'.

Dalam akun Twitter pribadinya, Fadli mengatakan apa salahnya kalau ada prajurit TNI simpati atas kedatangan ulama besar sekelas Habib Rizieq Shihab.

Karena setahu Fadli, anggota TNI selalu baik dengan ulama, kiai, habib, dan tokoh-tokoh agama. Tidak hanya hari ini, tapi dari dulu.

Baca Juga: Minta Dokumen Kasus Djoko Tjandra, KPK Dicuekin Polri dan Kejagung: Semoga Mereka Hargai Kewenangan

Baca Juga: Pandemi Picu Berbagai Konflik, Yuk Pelajari Resolusinya, Kamu Pilih Selesaikan Atau Menghindar?

Fadli pun meminta TNI tidak memberi pesan yang salah kepada publik mengenai persoalan ini.

Ia pun dengan keras mendesak TNI tidak memberlakukan prajurit tersebut seperti seorang kriminal.

"Apa salahnya klu ada prajurit TNI simpati atas kedatangan ulama besar Habib Rizieq Syihab dr Saudi Arabia stlh 3,5 th? Jgn mengirim pesan salah pd publik. TNI selalu baik dg ulama, kyai, habaib n tokoh2 agama. Jgn perlakukan prajurit tsb spt kriminal," tulis Fadli Zon.

Baca Juga: Cara Belanja Hemat untuk Meriahkan 11.11, Lihat Caranya Disini

Seperti diketahui, belum lama ini, heboh seorang prajurit TNI berteriak 'kami bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Syihab'.

Rupanya, teriakan itu berasal dari Kopda Asyari. Atasannya di TNI kemudian menilai tindakan Asyari bertentangan dengan Pasal 8 huruf a UU Nomor 25 Tahun 2014.

Ia dinilai melanggar Hukum Disiplin Militer dan akan dijatuhi sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya.

Baca Juga: MAKI di Mata Najwa Desak KPK Ungkap Kaitan Jaksa Pinangki, Djoko Tjandra, dan Burhanuddin

Postingan Fadli Zon dikomentari banyak netizen. Rata-rata tentang bagaimana hubungan TNI dengan para tokoh agama sejak dulu.

"Benar Ustadz, Apa salahnya prajurit TNI ungkapan cinta habib dan takbir. Bukannya Jenderal Besar Sudirman dulu minta fatwa KH Hasyim Asy'ar dan para prajurit yg berbaur dg milisi rakyat mengucapkan takbir ketika berkobar perang 10 Nopember di Surabaya. Apa hrs dangdutan terus ?" tutur amin****.

Editor: Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler