Mau Tidur, Jangan Lupa Baca Doa Ini Agar Malaikat Selalu Menjagamu

16 November 2020, 21:37 WIB
Doa Tidur. /Dzikri AS/Seputar Lampung

JURNAL GAYA – Setelah seharian lelah beraktivitas, manusia biasanya memenuhi kebutuhan tidurnya di malam hari.

Ketika hendak pergi tidur, dianjurkan untuk membaca doa sebelum tidur, agar selama tidurnya selalu dalam perlindungan Allah. Karena ketika kita tidur, kita seolah mati, karena tidur adalah sahabatnya mati.

Seperti yang dianjurkan Rasulullah, ketika hendak tidur kita dianjurkan memanjatkkan doa sebelum tidur. Namun selain membaca doa, kita dianjurkan untuk bersuci atau berwudhu dahulu sebelum tidur. Dengan harapan kita dalam keadaan suci ketika tidur.

Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu InI

Rasulullah bersabda:

مَنْ بَاتَ طَاهِرًا، بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا

Artinya:

“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.’” (HR. Ibn Hibban).

Bagaimana doanya, Jurnal Gaya sudah merangkumnya untuk Anda sebagai berikut:

Bacaan Doa Sebelum Tidur Latin

Baca Juga: Dalam Sehari 2 Kapolda Dicopot Sekaligus, Anggota Komisi III : Tak Kaget, Memang Perlu Penyegaran

Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut”.

Arti Bacaan Doa Sebelum Tidur

“Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati”. (HR.Bukhari dan Muslim).

Makna Doa Sebelum Tidur, tidur itu sama dengan mati (tidur adalah saudaranya mati).

Rasulullah menjelaskan:

“Tidur itu temannya mati.” (HR. Baihaqi,Thabrani dan Bazzar).

Mengapa tidur dikatakan sebagai saudaranya mati? Karena, saat tidur panca indra serta kesadaran manusia tidak berfungsi, alias sama dengan mati. Hanya denyut jantung, tarikan napas, dan aspek fisik lainnya saja yang masih hidup.

Al Quran menggambarkan peristiwa tidur sebagai berikut:

اَللّٰہُ یَتَوَفَّی الۡاَنۡفُسَ حِیۡنَ مَوۡتِہَا وَ الَّتِیۡ لَمۡ تَمُتۡ فِیۡ مَنَامِہَا ۚ فَیُمۡسِکُ الَّتِیۡ قَضٰی عَلَیۡہَا الۡمَوۡتَ وَ یُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰۤی اِلٰۤی اَجَلٍ مُّسَمًّی

Artinya:

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan…”, (QS. Az-Zumar ayat 42).

Baca Juga: BKPM Apresiasi Jabar Raih Realisasi Investasi Sebesar Rp86,3 triliun

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa mati itu ada dua jenisnya.

Berbentuk tertahannya ruh atau jiwa seseorang sehingga tidak dapat lagi kembali kepada wadahnya (tubuh), dan yang demikian ini dinamakan mati. Allah melepaskan ruh seseorang dari genggaman-Nya sehingga memungkinkan ruh itu kembali lagi ke wadahnya (tubuh) semula. Dan yang demikian ini dinamakan tidur.

Bisa diibaratkan jika seorang yang tidur itu seperti layang-layang yang terbang jauh ke angkasa, tapi talinya tetap dipegang oleh pemain. Sedangkan mati adalah layang-layang yang telah putus talinya sehinggaia terbang tidak kembali. **

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler