Dari Lingkungan yang Sama, Rocky Gerung Sebut Pangdam Jaya dan Habib Rizieq Kirim Sinyal ke Istana

- 23 November 2020, 08:57 WIB
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengusulkan ormas FPI yang dipimpin Habib Rizieq Shihab dibubarkan. /Kolase Foto dari Dok. Kodam Jaya dan Dok.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengusulkan ormas FPI yang dipimpin Habib Rizieq Shihab dibubarkan. /Kolase Foto dari Dok. Kodam Jaya dan Dok. / PRMN/

JURNALGAYA - Penurunan baliho Habib Rizieq oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terus menuai komentar. Baik komentar pedas ataupun dukungan.

Seperti komentar yang dilontarkan pengamat politik Rocky Gerung.

Ia mengaku menyesalkan sikap Habib Rizieq Shihab maupun Pangdam Jaya yang dinilainya sama-sama emosional.

Seperti diketahui Pangdam Jaya pun mengancam pembubaran FPI.

Baca Juga: Ngeri! Beredar Video Fahri Hamzah soal Pemerintah Libatkan Habib Rizieq Ciptakan Konflik Ideologi

Baca Juga: Ramai 'Bagaimana Demokrasi Mati', Fahri Hamzah Sebut Orang Jakarta Telmi, Sindir Anies atau Jokowi?

"Itu yang saya sesalkan, Pangdam Jaya terbawa emosi tuh. Habib Rizieq juga sering emosional asal ngomong aja. Mungkin karena watak pergaulan kultur Petamburan Tanah Abang begitu tata bahasanya," kata Rocky Gerung dalam tayangan video pada akun YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu 21 November 2020.

Namun filsuf ini menyindir Pangdam Jaya dengan menyebutnya berasal dari lingkungan serupa.

"Tapi Pangdam Jaya juga mungkin punya lingkungan yang sama. Ingin mengucapkan kalimat yang tegas dan membuat publik tercengang," katanya.

Disebutkan, gaya bicara seperti itu sebenarnya tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada saat ini.

Baca Juga: Selain Narkoba, Millendaru Pernah Terjerat Kontroversi Video Asusila dan Bersitegang dengan Ashanty

"Tapi dua-duanya tidak menyelesaikan soal tetap ada konflik kekuasaan. Orang tetap anggap Habib Rizieq oposisi Jokowi, jadi itu yang terbenam di dalam pikiran publik," katanya.

Sebab itu, menurut Rocky Gerung, seharusnya sebagai pengamat tidak masuk ke ranah tersebut.

"Karena itu jangan masuk dalam peselisihan itu, seharusnya kita menghindar dari perselisahan itu sebagai pengamat, militer, atau petugas ketertiban," kata Rocky.

Seperti diberitakan Galamedia dalam artikel Menyesalkan, Rocky Gerung Sebut Pangdam Jaya Berasal dari Lingkungan yang Sama dengan Habib Rizieq, Rocky mengatakan sebaiknya tidak menertibkan politik dengan kekuatan ekstra seperti TNI.

"Jangan menertibkan politik dengan kekuatan ekstra sipil, itu sebetulnya intinya," kata dia.

Baca Juga: Millen Cyrus Ditangkap Polisi, Diduga Terjerat Kasus Narkoba, Netizen: Nginap di Sel Mana?

Nantinya, menurut Rocky Gerung, akan ada jalan keluar untuk menyelesaikan perseteruan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dengan Habib Rizieq Shihab.

"Nanti mendapat cara untuk sama-sama Habib Rizieq bisa mengendurkan urat sarafnya, demikian juga Pangdam," kata Rocky.

Saat ini, menurutnya, baik Pangdam Jaya maupun Habib Rizieq Shihab sedang saling unjuk kekuatan.

"Cuma persoalan show off dua-duanya, Habib Rizieq show off sebagai warga sipil, Pangdam juga show off karena merasa bertanggung jawab pada keamanan Jakarta,"

"Jadi dua kekuatan dipertandingkan dan publik akhirnya menghubungkan dengan kepentingan istana, sialnya begitu oposisi yang terbentuknya sekarang," ucap dia.

Baca Juga: Ungkit Meme Sarkas Olok-olok TNI, Rocky Gerung Sebut Istana Tarik Keuntungan

Rocky Gerung menilai saat ini Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Habib Rizieq Shihab sama-sama sedang emosi. Nanti, setelah emosinya mereda, lanjut dia, persoalan TNI vs FPI ini juga akan berakhir.

"Ini emosi jiwa sebetulnya, istilah gua, semuanya saling kirim sinyal, tentu Pangdam kirim sinyal pada istana, Habib Rizieq kirim sinyal ke masyarakat sipil. Sehingga komposisi hari ini adalah skornya sebetulanya ya satu sama antara istana dan Habib Rizieq," katanya.

Menurut Rocky, dari ketegangan TNI dengan FPI ini, yang dipusingkan adalah Jokowi.

Baca Juga: Rocky Gerung: Saya Kira Orang Selalu Keliru Melihat Habib Rizieq

Rocky berujar Jokowi harus menentukan persoalan pencopotan baliho Habib Rizieq ini masuk ranah politik atau kriminalitas.

"Saya ikuti komentar dari pakar pengamat militer dan FPI, saling kirim kalimat diplomatis, yang terganggu Presiden Jokowi."

"Karena mesti putuskan ini peristiwa politik atau kriminal yang mengganggu ketertiban, apakah tindakan Pangdam dibenarkan secara Undang-Undang. Ini semua akan jadi nada tinggi perdebatan politik seminggu ini," tandasnya.*** (Dicky Aditya/Galamedia)

Editor: Firmansyah

Sumber: YouTube Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x