Ungkit Meme Sarkas Olok-olok TNI, Rocky Gerung Sebut Istana Tarik Keuntungan

- 22 November 2020, 18:08 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /


JURNALGAYA - Pengamat politik Rocky Gerung bersuara soal penurunan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab oleh aparat TNI atas instruksi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Terkait hal itu dalam tayangan video pada kanal YouTube Rocky Gerung Official, filsuf ini menagih pihak Istana untuk memberi kejelasan perihal peristiwa tersebut.

Soalnya sebelumnya adanya pernyataan dari Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian menyanggah anggapan bahwa langkah TNI tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Rocky Gerung saat berbincang-bincang dengan Hersubeno Arief.
Rocky Gerung saat berbincang-bincang dengan Hersubeno Arief.

Namun menurut Rocky, Donny terkesan menyetujui langkah Pangdam Jaya tersebut.

Sementara sebelumnya lagi, Moeldoko sempat mengatakan bahwa hanya ada tiga orang yang bisa berbicara mewakili istana, yakni dirinya, Pratikno dan Pramono Anung.

Hal itu membuat pernyataan sebelumnya menjadi ambigu. Keambiguan Istana saat ini membuat Rocky Gerung menilai pemerintah terkesan menghindari masalah Habib Rizieq di Petamburan.

"Kelihatannya masalah di Petamburan itu dihindari oleh Istana. Diam-diam Istana bersifat defensif sekaligus ofensif. Defensif terkait festival politik DKI Jakarta," ungkap Rocky Gerung.

Baca Juga: WHO Lakukan Penelusuran, Virus Corona Bukan Berasal dari Wuhan China

Menurut Rocky Gerung, langkah istana seperti itu justru berbahaya. "Bahaya. Istana tak menentukan ini salah atau bisa dibenarkan. Jadi ambigu," sambung dia.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x