JURNALGAYA - Postingan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Hal itu karena buku yang ditampilkan dalam foto tersebut berjudul 'How Democracy Die".
Buku tersebut bagi netizen seolah kode keras. Sebab belum lama ini, Anies dipanggil Polda Metro Jaya karena dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Setelah itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluarkan instruksi bernada ancaman. Kepala daerah yang membiarkan prokes bisa kena sanksi bahkan pencopotan.
Baca Juga: Hasil Liga Italia: Napoli Dihajar AC Milan 1-3, Ibra Makin Garang, Rossoneri Ke Puncak Klasemen
Baca Juga: Jubir Jusuf Kalla: Jangan Kotori Pak JK Dengan Fitnah!
Ancaman tersebut dinilai tidak elok. Sebab gubernur, bupati, dan wali kota merupakan pejabat politik yang dipilih oleh warga. Bukan hasil pengangkatan presiden.
Buku tersebut pun dikomentari Fahri Hamzah. Ia mengatakan, orang Jakarta baru membicarakan buku tersebut. Padahal dirinya sudah membahasnya sejak jauh-jauh hari.
"Orang jakarta lagi ribut ini, Saya dah ribut awal tahun lalu..." tulis Fahri Hamzah di akun Twitter pribadinya.
Orang jakarta lagi ribut ini, Saya dah ribut awal tahun lalu...???? https://t.co/MiNuqWD1Ye— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) November 22, 2020