Arief Poyuono Tuding Izin Ekspor Lobster yang Jerat Menteri Edhy Lari ke Kader Gerindra dan Keluarga

- 25 November 2020, 14:56 WIB
Bukan Hanya Menteri KKP Edhy Prabowo, Keluarganya Pun Ikut Ditangkap KPK
Bukan Hanya Menteri KKP Edhy Prabowo, Keluarganya Pun Ikut Ditangkap KPK /Twitter.com/@Edhy_Prabowo

 

JURNAL GAYA - Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono miris dengan kasus yang menimpa salahsatu kader terbaik Gerindra yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo.

Dengan adanya kasus tersebut, sudah saatnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mundur dari Menteri Pertahanan RI di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Ini pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai boss besarnya Edhy Prabowo, bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat ternyata justru anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri yang menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Gaya, Rabu 25 November 2020.

Baca Juga: Ini 5 Kebijakan Edhy Prabowo yang Kontroversi

Menurut Arief, sudah sejak awal Prabowo Subianto selalu menggembar gemborkan bahwa Indonesia harus bersih dari KKN. 

Prabowo pun mengingatkan dan melarang para kadernya dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.

"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," ungkapnya.

Baca Juga: Fahri Hamzah Dibully Netizen: Dulu Semangat Bubarin KPK, Sekarang Dukung KPK

Dengan kondisi seperti itu dikatakan Arief, Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya.

Pasalnya, kondisi seperti ini berpotensi besar menghancurkan marwah partai. "Atau jika Prabowo genteleman, dia harus mundur dari kabinet Jokowi - Maruf Amin serta mundur dari Gerindra," tegas Arief.

Dilanjutkan Arief, semua masyarakat harus mendukung KPK terkait penangkapan kader Gerindra terbaik dan sangat dekat dengan Prabowo Subianto.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno Hatta, Rabu, 25 November 2020, dipimpin Novel Baswedan.*
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno Hatta, Rabu, 25 November 2020, dipimpin Novel Baswedan.*

Baca Juga: OTT Menteri KKP Dipimpin Kepala Satgasus Novel Baswedan

"Nah dengan ditangkapnya Edhy Prabowo maka tamat sudah cita cita Prabowo jadi Presiden Indonesia. Serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai Gerindra," pungkas Arief. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Edhi ditangkap di Bandara Soekarno Hatta saat baru mendarat dari kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Prabowo: Kader Gerindra Korupsi, Saya yang Akan Masukkannya ke Penjara

Edhy dikabarkan dibawa ke KPK pada Rabu 25 November 2020 dini hari.

Disebutkan pula, penyidik senior KPK Novel Baswedan juga terlihat dalam OTT tersebut.***

 

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah