Network
JURNAL GAYA – Pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap izin eksport benih lobster. Kini perizinan tersebut dihentikan sementara oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI. Menanggapi hal itu disesalkan oleh Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Baca Juga: Gerindra Sebut Kasus Edhy Prabowo Musibah, Netizen Murka Serang Sufmi Dasco Ahmad
Melalui akun twitter @fahrihamzah dirinya berkomentar jangan sampai akibat kasus ini nelayan jadi dikorbankan. “Temuan @KPK_RI sesuai konpers kemarin kan lebih kepada monopoli cargo...tidak selayaknya nelayan yang jadi korban...,” tulis Fahri.
Baca Juga: Pastikan Keamanan Akun Anda, Begini Cara Aktivasi Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari ShopeePay
Fahri mengungkapkan sebaiknya KPK dan juga Kementrian Kelautan dan Perikanan menghentikan kelompok yang memonopoli benih lobster tersebut. “Kebijakan negara harus menimbang kelompok yang paling rentan dan rawan. Harusnya monopoli yang dihentikan bukan kegiatan nelayan kecil. Cc @kkpgoid,” tegas Fahri.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Buku Hits untuk Isi Waktu Luang Selama Pandemi
Bahkan Fahri yang pernah nyemplung dibisnis eksport benih lobster pun mengakui adanya monopolo terserbut. Sehingga dirinya tidak bisa bertahan lama dalam bisnis tersebut dan akhirnya gulung tikar.
Fahri pun membuat narasi seperti puisi terkait pengalamannya bisnis benih lobster terserbut. Narasi terserbut ditulisnya diakun pribadi miliknya.
“Hidup ya begitu...
