Sentil Mahfud MD, Rocky Gerung: Dunia Berubah dari Hal yang Dianggap Remeh

- 4 Desember 2020, 20:56 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /


JURNALGAYA - Hersubeno Arief menanyakan pendapat Rocky Gerung terkait perkataan Mahfud MD yang menyebut Benny Wenda membuat negara ilusi dan tindakan Benny Wenda dinilai termasuk kategori makar.

"Kalau melihat pernyataaan Pak Mahfud itu gak perlu serius banget, itu hanya negara Twitter. Twitter country itu menurut Mahfud. Jadi enggak perlu ada pasukan. Apa pendapatnya?" tanya Hersubeno dalam tayangan video YouTube pada kanal Rocky Gerung Official Jumat 4 Desember 2020.

Mendengar pertanyaan, pengamat politik Rocky Gerung langsung memberikan jawaban.

"Itu standar bahasa Istana yang menyiratkan dikendalikan suasananya, tetapi di belakang Mahfud itu berjejer panglima, polisi dan segala macam. Jadi ini sebenarnya masalah serius walaupun Mahfud menganggap masalah Twitter aja," jawab Rocky.

Baca Juga: Rocky Gerung: Konsep Revolusi Akhlak Habib Rizieq Terkait dengan Pancasila Dorong Intelijen Jujur

Rocky pun meminta agar Mahfud MD belajar dari penyebab konflik Hong Kong dan Arab Spring.

"Pak Mahfud enggak pernah belajar dari politik dunia bahwa Arab Spring itu dimulai dari Twitter, Amerika dan Hong Kong juga begitu. Jadi jangan menganggap remeh sesuatu yang bersifat online."

"Dunia itu berubah dengan memanfaatkan hal yang dianggap remeh," katanya.

Rocky Gerung kemudian menyoroti adanya revolusi Nikaragua, yang mengandalkan teknologi ketika itu.

"Itu gerilyawan hanya butuh satelit, dengan handphone satelit dan diupload perkembangannya ke server UCLE. Lalu ada produser di LA yang mengolahnya hingga jatuhlah pemerintahan saat itu. Jadi sebetulnya yang terjadi itu harus disikapi dengan serius."

Baca Juga: Mahfud MD Puyeng: Dana Untuk Papua Besar Sekali Tapi Dikorupsi Elitenya di Sana, Rakyat Tak Kebagian

"Jadi diplomasi kita gagal membaca berlapis-berlapis jalan pikiran dunia mengenai Papua, apalagi sekarang Indonesia terjepit masalah Papua dan pemasalahan di Samudera Pasifik," bebernya.

Rocky menyatakan, jika memang pernyataan Benny dianggap tidak serius, mengapa Istana memberikan komentarnya.

"Seharusnya dibiarkan aja juga gapapa," katanya.

Sebelumnya, Mahfud MD menyatakan, Benny membuat negara ilusi (khayalan).

"Menurut kami, Benny Wenda telah membuat negara ilusi. Membuat negara yang tidak ada sebenarnya. Dalam faktanya, Negara Papua Barat itu apa?," kata Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis 3 Desember 2020.

Mahfud menjelaskan, Benny Wenda juga telah berniat melakukan upaya makar terhadap Pemerintahan Indonesia.

Baca Juga: Bermula Kabur dari Penjara Hingga Mendapatkan Penghargaan Oxford, Benny Wenda Terjebak Dalam Mimpi

Karena itu, pemerintah merespons dengan memerintahkan aparat kepolisian untuk melakukan penegakan hukum atas tindakan tersebut.

Ia mengatakan, Polri dapat menjerat dengan pasal-pasal tentang kejahatan keamanan negara. Dalam pandangannya, tindakan itu tidak besar.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x