Gawat Darurat Covid-19, California Amerika Serikat Memerintahkan Warganya Tinggal di Rumah

- 6 Desember 2020, 13:19 WIB
Amerika Serikat Tengah Menghadapi Gelombang 3 Pandemi Covid 19
Amerika Serikat Tengah Menghadapi Gelombang 3 Pandemi Covid 19 /Usina3/Pixabay

Jurnal Gaya - Negara bagian California Amerika Serikat akhirnya mengambil keputusan untuk memerintahkan warganya tinggal di rumah.

Lonjakan kasus yang tinggi menjadi pertimbangan utama para pejabat pemerintah memberlakukan aturan tersebut.

Seperti negara-negara di seluruh dunia, Amerika Serikat juga mengalami lonjakan penderita Covid-19 di berbagai negara bagian. 

Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Ungkap Usulan Menteri Korup Dituntut Pidana Mati, Bagaimana Menurutmu?

Banyak kasus terjadi karena ketidakpatuhan warganya pada himbauan pemerintah dengan tetap berkerumum menyelenggarakan berbagai pesta atau berkumpul di tempat-tempat umum.

Data yang berhasil dihimpun menyebutkan lebih dari 25.000 kasus baru Covid-19 didiagnosis di California pada Jumat, kata para pejabat pada Sabtu, rekor sejak pandemi dimulai. Seperti dikutip dari ANTARA, Minggu 6 Desember 2020.  

Negara bagian California juga mencatat 209 kematian, sehingga total menjadi 19.791, kata para pejabat.

Baca Juga: Korupsi Bansos Covid-19, Presiden Joko Widodo Tidak Akan Lindungi Anak Buahnya

Dua wilayah berpenduduk terpadat di California akan berada di bawah perintah tinggal di rumah pada Minggu malam karena pandemi COVID-19 menyerang rumah sakit di negara bagian AS yang paling padat penduduk itu.

Perintah tersebut dimulai saat unit perawatan intensif di salah satu dari lima wilayah hanya memiliki sedikit kapasitas tersisa.

Sementara itu, bar, salon rambut, tempat pangkas rambut akan ditutup. Restoran diizinkan tetap buka hanya untuk layanan antar-jemput dan pengiriman.

Baca Juga: Perempuan Tanah Jahanam Borong 6 Piala Citra di FFI 2020, Genre Horor Pertama Sebagai Film Terbaik

Penutupan, yang mulai berlaku pada pukul 23:59 Minggu, diumumkan pada Rabu oleh Gubernur Gavin Newsom, seorang politisi dari Partai Demokrat.

Wilayah Teluk San Francisco juga akan diisolasi pada Minggu malam, di bawah serangkaian perintah berbeda yang diumumkan Jumat oleh pejabat di sana.

"Kami tahu bahwa orang-orang bosan dengan langkah-langkah ketat, tetapi mereka adalah satu-satunya senjata yang kami miliki untuk memerangi virus," kata Dr. Maggie Park, petugas kesehatan masyarakat di San Joaquin County, di wilayah pertanian negara bagian yang terpukul parah karena pandemi.

Baca Juga: Deddy Corbuzier : Akhirnya Saya Mengerti Indahnya Islam

Secara keseluruhan, Amerika Serikat mencatat 228.407 kasus baru hari Jumat, dan 2.568 kematian, menurut hitungan Reuters.

Penderita Covid-19 yang terdata menunjukkan lebih dari 100.900 orang dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat pada Jumat. Jumlah itu tumbuh sekitar 22 persen selama 14 hari terakhir, hitungan Reuters menunjukkan.

Kabar menggembirakan tingkat pertumbuhannya telah melambat dari peningkatan 47 persen selama 14 hari sebelumnya.

Perintah California di seluruh negara bagian, yang berlaku setiap kali suatu wilayah memiliki kapasitas kurang dari 15 persen yang tersedia di unit perawatan intensifnya.

Baca Juga: Gelontorkan Voucher 12 Miliar di 12.12, ShopeePay Optimis Dorong Konsumsi Nasional

Hal tersebut memungkinkan infrastruktur penting tetap terbuka, termasuk sekolah yang memungkinkan mereka mengadakan kelas tatap muka. Klinik perawatan gigi juga akan tetap buka tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat.

Beberapa politisi dari Partai Republik mengkritik kebijakan tersebut, mereka mengatakan bahwa menutup bisnis kecil dan memerintahkan orang untuk tinggal di rumah akan lebih merugikan daripada menguntungkan.

Selalu ada pro dan kontra atas setiap keputusan atas pandemi ini, seperti yang terjadi di Indonesia. 

Baca Juga: Rocky Gerung: Tindak Tanduk Menteri adalah Perintah Presiden, Jadi Siapa Koruptor?

Kritikus juga mengecam keputusan beberapa politisi Demokrat, termasuk Newsom dan Walikota San Francisco London Breed, untuk makan malam di restoran mahal Lembah Napa yang dibuka secara resmi tetapi pada saat virus melonjak dan para pejabat mendesak orang-orang untuk tidak bersosialisasi selama liburan Thanksgiving.

"Penguncian pemerintah tidak mengurangi kasus atau menghentikan lonjakan," kata Anggota Majelis Negara Bagian Republik James Gallagher, yang mewakili distrik di utara Sacramento yang belum terpengaruh oleh penutupan, setelah Newsom mengumumkan rencana regional tersebut.

Korban tewas AS saat ini mencapai hampir 279.000. Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington sekarang memproyeksikan hampir 539.000 kematian akibat COVID-19 pada 1 April, bahkan ketika vaksin mulai tersedia.

Joe Biden, seorang politisi Demokrat yang mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan November, mengatakan bahwa setelah menjabat pada 20 Januari dia akan memberlakukan perintah penggunaan masker di mana dia memiliki otoritas, seperti gedung pemerintah dan untuk perjalanan antarnegara.***

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x