Dituding Intai Habib Rizieq di Pesantren Megamendung Bogor, Ini Jawaban BIN

- 7 Desember 2020, 20:12 WIB
Ingin Secepatnya Jalankan Revolusi Akhlak, Habib Rizieq : Kalau Ditunda Membahayakan NKRI
Ingin Secepatnya Jalankan Revolusi Akhlak, Habib Rizieq : Kalau Ditunda Membahayakan NKRI /YouTube FRONT TV

JURNALGAYA - Beredar kabar bahwa anggota Badan Intelijen Negara (BIN) menyusup ke pondok pesantren di Megamendung, Bogor untuk mengintai Habib Rizieq Shihab (HRS).

Mendengar informasi tersebut, Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto membantahnya. Informasi tersebut hoaks.

"Hoaks itu mas (foto anggota BIN yang beredar di media sosial)," kata Wawan.

Baca Juga: Polda Jabar Naikkan Status Perkara RS Ummi Habib Rizieq ke Penyidikan, Polisi Cium Fakta Pidana

Dalam foto yang tersebar di media sosial tiga orang yang disebut anggota BIN melakukan pengintaian di Pesantren Rizieq di Megamendung dengan menggunakan mobil, drone, bahkan ada yang menyamar sebagai jurnalis.

Ketiganya dibekuk oleh intelijen FPI dan sempat diinterogasi, kemudian dilepaskan kembali.

Bahkan pada Minggu (6/12) telah terjadi baku tembak antara Laskar FPI dengan anggota yang membuntuti tersebut, yang ternyata anggota kepolisian.

Baca Juga: Pesawat Latihan TNI AU Kecelakaan saat Mendarat di Lanud Adisutjipto Yogyakarta

Petugas Polda Metro Jaya menembak enam orang pengikut Rizieq Shihab lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang bertugas penyelidikan.

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin.

Fadil menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Rizieq di Mapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Minta Habib Rizieq Taat Hukum, Penuhi Panggilan Penyidik, Jika Tidak...

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," pungkasnya seperti dikutip dari Antara.***

Editor: Firmansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah