Ngeri! Teror Kepala Kambing Jelang Pilkada Surabaya 2020, Partai Ini 'Ngamuk'

- 8 Desember 2020, 19:39 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. //Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi /

JURNALGAYA - Teror mengerikan terjadi menjelang Pilkada Surabaya, 9 Desember 2020.

Sebuah bingkisan plastik merah berisi kepala kambing dengan kertas bertuliskan ancaman didapatkan Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Timur Novli Bernado Thyssen.

Atas tindakan ini, DPD Partai Golkar Kota Surabaya mengutuk keras setiap potensi penggunaan kekuatan otot dan tindakan teror terhadap para pegiat demokrasi atau lembaga pemantau pemilu menjelang pelaksanaan Pilkada Surabaya 2020.

Baca Juga: Perhatikan! Ini Tata Cara Nyoblos Pilkada 9 Desember 2020 di Tengah Pandemi Covid-19

"Dinamika politik dalam kontestasi itu sebuah keniscayaan. Jika kritik konstruktif yang diberikan oleh lembaga pemantau pemilu harus berujung teror maka hal itu mengancam sistem demokrasi yang sudah menjadi konsensus pascaorde baru," kata Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni seperti dikutip Antara, Selasa 8 Desember 2020.

Diketahui Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Timur Novli Bernado Thyssen mendapat teror berupa bingkisan plastik merah yang berisi kepala kambing dengan kertas bertuliskan ancaman di teras rumahnya, Jalan Manukan, Surabaya pada Senin (7/12).

Adapun tulisan ancaman yang ada di kertas tersebut adalah "Kalau tidak mau seperti ini (merujuk pada kepala kambing). Jangan banyak bicara, Taman Harmoni 01".

Baca Juga: Anies Berbagi Pengalaman: Kena Covid-19 Jauh Tidak Nyaman Dibanding Pake Masker

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti tindakan teror tersebut secara serius, bukan semata mata karena laporan dan aduan Ketua KIPP Jatim, tapi tindakan cepat pihak kepolisian menyelidiki perkara tersebut hingga ke aktor intelektualnya.

"Ini merupakan bentuk penyelamatan terhadap kebebasan demokrasi yang pada masa lalu diraih dengan penuh perjuangan darah dan nyawa," ujar Toni panggilan akrab Arif Fathoni.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x