JURNALGAYA - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 di sejumlah daerah telah berlangsung, Rabu 9 Desember 2020.
Pilkada serentak 2020 memberikan arti tersendiri bagi penceramah sejuta ummat Ustadz Abdul Somad (UAS).
Hal tersebut diungkapkapkan UAS pada akun Twitter @UAS_AbdulSomad, Kamis 10 Desember 2020.
UAS mengatakan, Pilkada merupakan salah satu sarana untuk mengaplikasikan ceramahnya selama ini.
Apa arti Pilkada bagi UAS?
UAS menjawab:
1. Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek:
A. Pendidikan
B. Ekonomi
C. Politik
Saat pilkada saya berijtihad:
- memilih paslon
- meminta komitmen
- mendukung pic.twitter.com/JXGyhBytIB— Ustadz Abdul Somad Lc,.MA. F. (@UAS_AbdulSomad) December 10, 2020
"Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada tiga aspek, yakni pendidikan, ekonomi, dan politik. Saat pilkada saya berijtihad, yakni memilih paslon, meminta komitmen, dan mendukung," jelasnya.
Baca Juga: Diam-diam Prabowo Subianto Belanja F-15 dan F-18, Tambah 100 Jet Tempur Unggul
Meski melakukan tiga langkah tersebut, UAS menyatakan tidak terlalu memikirkan "jagoannya" menang atau kalah.
"Saya tidak berfikir menang atau kalah. Karena Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya," jelasnya.
2. Saya tidak berfikir menang atau kalah.
Karena Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya.— Ustadz Abdul Somad Lc,.MA. F. (@UAS_AbdulSomad) December 10, 2020
Meski begitu, UAS mengaku merasa sudah menang sebelum pencoblosan. Ia pun membeberkan sejumlah alasannya.
Baca Juga: Soal Insiden Tol Cikampek KM 50, Kabareskrim, 'Yang menjadi korban adalah Anggota Polda Metro Jaya'
"Saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan. Saya menang melawan DIAM cari selamat. Saya menang melawan pesan-pesan dari Jakarta, 'Uas jangan berpihak!'. Begini cara saya melawan," ungkapnya.
3. Saya sudah menang sebelum pencoblosan, krn:
- Saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan.
- Saya menang melawan DIAM cari selamat.
- Saya menang melawan pesan2 dari jkt: "Uas jangan berpihak!".
Begini cara sy melawan.— Ustadz Abdul Somad Lc,.MA. F. (@UAS_AbdulSomad) December 10, 2020
Ia pun menyatakan, Pilkada sebagai ajang ujian hati.
4. Pilkada ajang ujian hati:
- Kalau tausiyah, orang datang merebut tangan saya untuk bersalaman.
Saat pilkada, saya masuk ke pasar, menyalami orang, sambil berpesan: "Jangan lupa ya pak, bu, nanti coblos nomor ...".
????????????— Ustadz Abdul Somad Lc,.MA. F. (@UAS_AbdulSomad) December 10, 2020
"Kalau tausiyah, orang datang merebut tangan saya untuk bersalaman. Saat pilkada, saya masuk ke pasar, menyalami orang, sambil berpesan, 'Jangan lupa ya pak, bu, nanti coblos nomor ...'."
- Dibully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa.
- Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi fir'aun— Ustadz Abdul Somad Lc,.MA. F. (@UAS_AbdulSomad) December 10, 2020
"Dibully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa. Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi fir'aun," tandasnya.***