JURNALGAYA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebutkan beberapa nama yang berpotensi menduduki jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan, termasuk Sandiaga Uno, untuk menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat dugaan kasus korupsi.
Qodari menjelaskan ada dua kebutuhan yang harus dipenuhi menteri yang duduk di kabinet, yakni pertama kompetensi atau profesionalisme, dan kedua adalah akomodasi politik.
Hal tersebut disampaikan Qodari saat "FPCI Virtual Publik Discusion: Indonesia's Economic and Political Outlook 2021", Kamis 17 Desember 2020.
Dalam kaitan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari P Batubara jelas merupakan bagian dari akomodasi politik terhadap Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum parpol.
"Edhy dipilih sendiri oleh Prabowo dan Juliari juga dipilih oleh Megawati," katanya.
Baca Juga: Bank Indonesia Proyeksikan Pertumbuhan RI Tahun 2020 Berkisar Minus 1-2 Persen
Kasus dugaan korupsi yang menjerat dua menteri yakni Edhy Prabowo dan Juliari Batubara, menurut dia, tidak akan memengaruhi pemerintahan, selama Presiden Jokowi tidak mengganti dengan orang dari parpol lain di luar Gerindra dan PDIP, atau tanpa persetujuan Prabowo dan Megawati.
Namun, Qodari mengakui, tidak mudah bagi Prabowo untuk memilih pengganti Edhy Prabowo karena kedekatannya secara pribadi dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Qodari yakin jika pengganti Edhy sebagai menteri akan tetap berasal dari Partai Gerindra, demikian pula dengan pengganti Juliari yang juga berasal dari PDI Perjuangan.