Bank Dunia Sebut Ekonomi Indonesia 2020 -2,2 Persen, Andi Arief: Jangan Memprediksi Muluk-muluk

- 18 Desember 2020, 11:32 WIB
Politikus Partai Demokrat Andi Arief.
Politikus Partai Demokrat Andi Arief. /Arahkata.com

 

JURNALGAYA - Pemerintah selalu mengeluarkan pernyataan optimisme terkait prediksi perekonomian di Indonesia.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief meminta kepada pemerintah untuk tidak berlebihan dalam menggadang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Optimisme itu boleh. Apalagi politisi. Tapi menko perekonomian, menkeu, gubernur BI harus menyampaikan apa adanya,” ujarnya dalam akun Twitter pribadinya, Jumat 18 Desember 2020.

Pernyataan disampaikan mengingat prediksi teranyar dari Bank Dunia yang menyebut bahwa pertumbuhan Indonesia akan berada di angka minus (-) 2,2 persen di tahun 2020.

Baca Juga: Jelang Massa Aksi 1812 Geruduk Istana Negara, 12.500 Personel Siaga di Sejumlah Titik

Sementara pemerintah telah mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif di tahun ini.

“Jangan memprediksi muluk-muluk. Di tengah semua pengamat dan lembaga meragukan prediksi yang sering dikemukakan,” tutupnya.

Sementara Bank Indonesia (BI) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi RI untuk keseluruhan tahun 2020 berada pada kisaran negatif 1 - 2 persen.

“BI akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait dalam menempuh kebijakan lanjutan agar efektif mendorong pemulihan ekonomi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual usai Rapat Dewan Gubernur edisi Desember 2020 di Jakarta, Kamis 17 Desember 2020.

Baca Juga: Banyak Orang Tak Patuhi Protokol Kesehatan, Pemberian Sanksi Terus Dikobarkan

Sementara itu, lanjut dia, untuk triwulan IV-2020 BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi RI akan mulai berada pada rentang positif.

Ia menjelaskan perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan terus berlangsung secara bertahap dan akan meningkat pada tahun 2021 dengan proyeksi mencapai 4,8 - 5,8 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 sebesar minus 1,7 persen hingga 0,6 persen tahun ini.

"Sumbangan terbesar dari investasi, konsumsi dan ekspor kita," ujar Sri Mulyani, Selasa 22 September 2020.

Baca Juga: Semalam Artis TA Diciduk di Bandung Terkait Prostitusi Online, Polisi: Ini Merupakan Runutan

Angka ini direvisi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang disampaikan Bendahara Negara itu pada Agustus lalu.

Saat itu, Sri Mulyani menuturkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan berada di kisaran -1,1 persen hingga porsitif 0,2 persen.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah