Network
Jurnal Gaya - Akhirnya setelah sekian lama memegang jabatan sebagai pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suharso Monoarfa ditetapkan sebagai ketua definitif.
Suharso Monoarfa terpilih menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan pada 16 Maret 2019. Suharso terpilih melalui Rapat Pengurus Harian yang dihadiri berbagai unsur majelis-majelis partai PPP (majelis syariah, majelis pertimbangan, majelis pakar dan mahkamah partai).
Pemilihan Suharso Monoarfa dilakukan karena ketua umum sebelumnya yaitu Rohamurmuzy terkena kasus pidana dalam perkara suap jabatan di kementerian agama.
Baca Juga: Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Dapat 'Surat Cinta' dari Komnas HAM Soal Mobil
Suharso Manoarfa memiliki visi ingin membawa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke masa kejayaan seperti pemilu tahun 1999, setelah terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum DPP PPP dalam Muktamar IX PPP.
"Kami ingin mengembalikan kegemilangan PPP, kalau yang lalu bisa mengapa sekarang tidak bisa, padahal saat itu (tahun 1999) segala sesuatunya terbatas," katanya, saat hadir dalam penutupan Muktamar IX PPP di Hotel Aston, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu 20 Desember 2020. Seperti dikutip dari ANTARA.
Suharso menargetkan pada Pemilu 2024 bisa melebihi capaian Pemilu 1999. Pada Pemilu 1999 PPP berhasil meraih sebanyak 11.329.905 suara.
Baca Juga: Persija Gagal Menjadi Wakil Indonesia. AFC Lebih Memilih Persipura Berdasar 'Sporting Criteria'
Ia yakin target itu bisa tercapai jika seluruh jajaran PPP berjuang bersama. Menurutnya saat ini di era digitalisasi, seluruh kader dapat memanfaatkan teknologi yang serba mudah untuk mengibarkan kembali bendera PPP.
