Menteri Agama Gus Yaqut Sebut Saat Ini Ada Sejumlah Pihak Menggiring Agama Menjadi Norma Konflik

- 27 Desember 2020, 17:07 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas.
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas. /Facebook.com/Yaqut Cholil Quomas

 

JURNAL GAYA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan saat ini ada pihak yang menggiring agama menjadi norma konflik.

Padahal menurut pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini, agama seharusnya sebagai sumber inspirasi bukan aspirasi.

"Kita semua menjadikan agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi," ujar Menag Yaqut dalam acara Silaturahmi Nasional Lintas Agama di Mapolda Metro Jaya, Minggu 27 Desember 2020.

"Paling kita sederhana adalah sekarang atau tahun-tahun belakangan ini kita merasakan bagaimana agama itu sudah atau ada yang berusaha menggiring agama menjadi norma konflik," sambungnya.

Baca Juga: Tak Segan-Segan Lakukan Pemberantasan, Kapolda Metro Jaya Ingatkan Penyebab Perusak Akal Sehat

Gus Yaqut mengatakan agama yang digiring menjadi norma konflik dalam istilah saat ini dikenal dengan populisme Islam.

Dia mengingatkan jangan sampai hal ini terus berkembang.

"Agama dijadikan norma konflik itu bahasa paling ekstrem adalah siapa pun yang berbeda dengan keyakinannya, maka dia dianggap lawan atau musuh dan yang namanya musuh atau lawan ya harus diperangi," tuturnya.

"Itu norma yang kemarin sempat berkembang atau istilah kerennya populisme Islam. Saya tidak ingin, kita semua tentu saja tidak ingin populisme Islam ini berkembang luas sehingga kita kewalahan menghadapinya," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x