Kapolda Metro Jaya Sempat Ibaratkan Dirinya Gajah Mada, Habib Luthfi: Bisa Satukan Nusantara

- 27 Desember 2020, 17:19 WIB
Habib Luthfi Bin Yahya.
Habib Luthfi Bin Yahya. /Instagram/@habibluthfibinyahya/

 

JURNAL GAYA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Habib Luthfi bin Yahya menilai saat ini rasa nasionalisme kebangsaan telah merosot.

Ia menyatakan seharusnya setiap individu wajib merasa memiliki bangsa ini.

Hal ini disampaikannya dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama dengan tema Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan secara virtual, Minggu 27 Desember 2020.

Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

"Sekarang ini nasionalisme merasa mau diakui atau tidak rasa memiliki handarbeni (merasa ikut memiliki - red) kepada republik ini harus dibentangi oleh kekuatan agama," ujar Habib Luthfi.

Ia pun memaknai perjuangan para pendahulu membangun bangsa ini. Salah satunya, Maha Patih Gajah Mada yang bisa meyatukan Nusantara hingga Madagaskar dan Indochina.

Baca Juga: Menteri Agama Gus Yaqut Sebut Saat Ini Ada Sejumlah Pihak Menggiring Agama Menjadi Norma Konflik

Begitupun dengan perjuangan para sunan Walisongo dalam mempersatukan umat. Menurut Habib Luthfi, mereka berjuang tanpa kenal lelah. Mereka juga mengajarkan sikap saling menghormati.

"Republik ini apa sekonyong-konyong merah putih ada. Hebatnya mereka semua mempersatukan umat, itu harus kita tiru," tegasnya.

Pekan kedua bulan ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran pun pernah mengibaratkan dirinya sebagai sosok Gajah Mada dalam memberantas aksi premanisme di Jakarta.

Sosok Gajah Mada ini, kata Fadil, dinantikan masyarakat dalam menghentikan aksi preman kampung yang kerap mengganggu.

Baca Juga: Tak Segan-Segan Lakukan Pemberantasan, Kapolda Metro Jaya Ingatkan Penyebab Perusak Akal Sehat

Dia mengatakan selama ini preman di Jakarta bertindak seolah tak tersentuh jerat hukum. Sementara masyarakat yang ingin melawan aksi preman itu pun takut dianiaya, dikeroyok, ataupun diancam.

"Tiba-tiba ada sosok satu orang namanya Gajah Mada datang kemudian berantem sama ini preman, preman ini terbunuh, kira-kira masyarakat ini senang enggak?" kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jumat 11 Desember 2020.

"Pasti seneng, terbebas dari narkoba, terbebas dari premanisme, terbebas dari caci maki hate speech yang dilakukan oleh preman kampung ini," imbuhnya.

Baca Juga: Relawan NU Nekat Terjang Lahar Pertaruhkan Nyawa Demi Salurkan Bantuan ke Daerah Terpencil

Fadil menyebut aksi premanisme ini telah berlangsung lama di wilayah Jakarta. Bahkan, kata Fadil, mereka menjalankan aksinya sejak 1998 silam.

Fadil menyatakan aparat kepolisian tak akan tinggal diam terhadap aksi premanisme ini. Dia menyatakan seluruh aksi premanisme akan ditindak tegas.

"Saya selaku Kapolda memiliki tanggung jawab untuk melawan yang begini-gini, jangan sampai nanti masyarakat kesal sama saya, ini gimana sih Kapolda diem-diem aja," ucap Fadil.

Dia mengatakan premanisme di Jakarta tak jarang dilakukan anggota ormas berbasis agama maupun suku. Aksi mereka dianggap mengganggu keutuhan persatuan dan keamanan di lingkungan warga.

Baca Juga: Jerry yang Dijagokan Benarkah Menang? Saksikan Sore Ini Link Streaming Live Master Chef Indonesia S7

Fadil sebelumnya menegaskan bahwa tidak boleh ada ormas atau kelompok yang menempatkan dirinya di atas negara.

Terkait hal ini, Fadil menyebut aparat penegak hukum akan terus menjaga marwah bangsa dengan cara menindak ormas-ormas yang telah melanggar hukum.

"Tidak boleh ada satupun kelompok yang merasa dirinya di atas negara," katanya.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah