Kawasan Bisnis Mega Mas Manado Jadi Tempat Parkir Perahu Nyasar dan Banyak Sampah Bekas Banjir

- 18 Januari 2021, 09:34 WIB
Setelah surut air pasang laut yang menghantam kawasan bisnis Mega Mas Manado pada Minggu 17 Januari petang hingga malam. Menyisakan Perahur yang nyasar dan terparkir di kawasan tersebut.
Setelah surut air pasang laut yang menghantam kawasan bisnis Mega Mas Manado pada Minggu 17 Januari petang hingga malam. Menyisakan Perahur yang nyasar dan terparkir di kawasan tersebut. /Istimewa Twitter

JURNAL GAYA – Setelah surut air pasang laut yang menghantam kawasan bisnis Mega Mas Manado pada Minggu 17 Januari petang hingga malam. Pagi ini menyisakan belasan perahu nelayan yang nyasar dan parkir dihalaman kawasan bisnis tersebut.

Baca Juga: Tagar #PrayforManado Menggema di Twitter, Banyak Netijen Berdoa Indonesia Dijauhkan Dari Musibah

Bahkan akibat banjir air laut kemarin pun menyisakan sampah berserakan dimana-mana yang terbawa air laut. Kondisi ini seperti dibagikan pemilik akun twitter @ciacicil*** “Keadaan daerah Mega Mas Pagi ini #PrayforManado”.

Akun tersebut membagikan beberapa foto yang memperlihatkan dikawasan pertokoan Mega Mas banyak terparkir perahu-perahu nelayan yang naik kedaratan ketika banjir air pasang laut sampai ke kawasan tersebut. Bahkan kawasan Mega Mas pun terlihat pagi ini dipenuhi dengan sampah-sampah bekas banjir pasang air laut.

Baca Juga: Ini yang Sebabkan Manado Banjir, Air Laut Sampai Masuk ke Mall

Diberitkan sebelumnya ombak besar menghantam pesisir pantai Manado, Minggu sore sampai malam 17 Januari 2021. Menyebabkan air laut masuk dan membanjiri kawasan bisnis Megamas dan Manado Town Square (Mantos).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengungkapkan fenomena alam ini terjadi karena adanya gelombang tinggi disertai angin kencang dilautan. "Naiknya air laut ke daratan yang terjadi di Manado pada Minggu sore diduga karena adanya kombinasi dari gelombang tinggi, angin kencang serta kondisi laut yang sedang pasang," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Senin 18 Januari 2021.

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor di Kota Manado, Telan Korban 5 Orang Meninggal Dunia

Ditambahkan Eko, data pemodelan BMKG Ocean Forecast System (OFS) di Laut Sulawesi hingga pesisir Sulawesi Utara menunjukkan gelombang tinggi yang berkisar antara 2.5- 4 meter.

Halaman:

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x