Jokowi : Potensi Aset Wakaf Capai Rp2 Ribu Triliun Pertahunnya, Bisa Dikembangkan untuk Sosial Ekonomi

- 25 Januari 2021, 13:14 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbincang bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) di Istana Negara Jakarta, Senin (25/1/2021).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbincang bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) di Istana Negara Jakarta, Senin (25/1/2021). /ANTARA

JURNAL GAYA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan wakaf tunai mencapai Rp188 triliun. Pernyataan tersebut dikatakan Jokowi ketika meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) dan meresmikan Brand Ekonomi Syariah Acara ini juga dihadiri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Senin 25 Januari 2021.

Baca Juga: WADUH, Presiden Meksiko Umumkan Terpapar Positif COVID 19, Angka Kematian Tembus 150 Ribu

"Potensi wakaf sangat sangat besar di negara kita, potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp188 triliun," kata Jokowi.

Pemanfaatan wakafnya ditambahkan Jokowi, bisa diperluas bukan hanya untuk tujuan ibadah, melainkan dikembangkan untuk sosial ekonomi. Jika dimanfaatkan, potensi ini dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial.

Baca Juga: HNW : Jokowi Harusnya Bagi Peran Dengan Wapres Menghadapi Bencana Negeri Ini

"Tidak lagi terbatas untuk tujuan ibadah, tetapi juga dikembangkan untuk tujuan sosial ekonomi yang memiliki dampak signifikan bagi dampak kekurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat," harap Jokowi.

Baca Juga: Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Kalimantan Selatan, Rian D’Masiv Malah Bertemu Jokowi

Tidak hanya itu, Jokowi pun mengungkapkan gerakan nasional wakaf uang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ekonomi syariah. Gerakan ini juga bisa meningkatkan kepedulian, literasi dan edukasi dalam rangka memperkuat solidaritas sosial untuk mengatasi kemiskinan.

"Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia suah saatnya kita memberi contoh praktik pengelolaan wakaf yang transparan, kredibel, profesional dan bisa dipercaya dan memiliki dampak produktif bagi kesejahteraan ekonomi umat," jelasnya.

Halaman:

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x