Organisasi Nahdlatul Ulama Ikut Berperang Melawan Covid-19

- 31 Januari 2021, 07:05 WIB
Logo Nahdlatul Ulama (NU).
Logo Nahdlatul Ulama (NU). /ANTARA/Dian Hadiyatna/ho./

JURNAL GAYA - Pandemi karena Covid-19 nyaris meruntuhkan berbagai sendi kehidupan bangsa di Indonesia.

Perusahaan kolaps, daya beli masyarakat turun, dan kematian membayangi warga masyarakat.

Nadhlatul Ulama sebagai salah satu organisasi keagamaan yang turut berjuang mendirikan Negara Indonesia melawan dan mengusir penjajah, turut pula berjuang menyatukan umat untuk memerangi Covid-19.

Baca Juga: Polri Tidak Tangkap Abu Janda, Ketua Umum KNPI Siap Mundur dari Jabatannya 

Hal tersebut diutarakan Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar menilai Nahdlatul Ulama (NU) berhasil menyatukan umat untuk memerangi penjajah dan saat ini diharapkan tetap istiqamah di jalan kebangsaan menyatukan umat melawan pandemi Covid-19.

Menurut Faozan sejak berdiri 31 Januari 1926, Nadlatul Ulama tetap istiqamah di jalan kebangsaan. Jargon hubbul wathan minal iman harus benar-benar diimplementasikan oleh NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan segala dinamika yang menyertainya.

“Dulu ketika NU berdiri, para ulama bangkit melawan penjajahan Belanda sebagai musuh bersama bangsa dan serbuan aliran wahabi, yang dianggap merusak tatanan keislaman yang ada," ujar Faozan Amar, Sabtu, 30 Januari 2021. Seperti dikutip dari ANTARA. 

Baca Juga: Pasanggiri Mojang Jajaka Purwakarta, Besok 31 Januari 2021 Terakhir Daftar

Sejak tahun 2020 terjadi musibah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang sudah berdiri 95 tahun ikut menjadi garda terdepan menghadapi musuh umat ini: Covid-19.   

Menurut Faozan wabah ini benar-benar telah memporak-porandakan benteng pertahanan ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan sebagainya.

“Karena itu, NU harus mampu membangkitkan umatnya agar dapat mencegah penyebaran wabah COVID-19 dan dampak yang ditimbulkannya sehingga tidak semakin meluas," kata Faozan.

Halaman:

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler