RSUD Asih Husada Langensari Kota Banjar Diresmikan Gubernur Jawa Barat, Membantu Memerangi Covid-19

- 23 Februari 2021, 20:40 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil /Humas Pemprov Jabar

 

JURNAL GAYA - Wabah pandemi memberikan sebuah adaptasi baru dalam menjalankan pemerintahan secara efektif. 

Pejabat pemerintahan dan masyarakat sudah mulai terbiasa dengan jenis komunikasi melalui siaran video langsung jarak jauh, hal yang mungkin terasa aneh 15-20 tahun yang lalu.

Saat ini Pemerintahan Provinsi Jawa Barat sering melaksanakan rapat koordinasi dan komuniaksi melalui siaran video online, apalagi dipaksa dengan keadaan pandemi Covid-19 di sekitar lingkungan kita sendiri.

Baca Juga: BMKG Ungkap Hujan Kembali 'Mengamuk' di Jabodetabek 24-27 Februari 2021  

Seperti saat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asih Husada Langensari Kota Banjar melalui konferensi video di Kabupaten Bekasi, Selasa, 23 Februari 2021.

Acara peresmiannya di Kota Banjar sementara Gubernurnya Ridwan Kamil berada di daerah lain yang terpisah jarak.

Dalam acara peresmian ini, Kang Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil, berharap kehadiran RSUD Asih Husada Langensari dapat membuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kota Banjar semakin baik.

"Dalam pelayanan pembangunan kepada masyarakat dari indeks pembangunan manusia ada tiga, yaitu pendidikan, daya beli dan kesehatan," kata Kang Emil.

Kang Emil Berharap Kota Banjar akan lebih baik bahkan menjadi terbaik dalam pelayanan kesehatan.

"Dengan hadirnya RSUD Asih Husada Langensari, semoga menjadikan Kota Banjar sebagai kota dengan pelayanan kesehatan terbaik di Jabar," katanya.

Baca Juga: Atletico vs Chelsea di Liga Champions, Sejumlah Pemain Bintang Tak Dimainkan

Menurut Kang Emil, pandemi Covid-19 mengajarkan semua pihak untuk intensif memperkuat infrastruktur kesehatan. Mulai dari rumah sakit sampai puskesmas.

Saat ini, kata Kang Emil, Jabar masih membutuhkan sekitar 7.000 puskesmas dan 25 rumah sakit supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat Jabar semakin prima.

"Jabar hanya punya sekitar 1.000 puskesmas untuk 50 juta jiwa. Jika merujuk pada standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) seperti Thailand, kita masih butuh 7.000 puskesmas," ujar Kang Emil menjelaskan.

Kang Emil mengapresiasi penanganan Covid-19 di Kota Banjar. Berdasarkan tingkat kewaspadaan periode 8 sampai 14 Februari 2021, Kota Banjar masuk zona kuning (risiko rendah).

Baca Juga: Kompolnas Dukung Rencana Polri Kejar Benny Tabalujan Tersangka Mafia Tanah ke Australia

Prestasi Kota Banjar lainnya dalam memerangi Covid-19 yakni per 11 Februari 2021, tidak ada desa/kelurahan di Kota Banjar yang berstatus zona merah (risiko tinggi). Dari 25 desa/kelurahan, 9 desa/kelurahan berstatus Zona Hijau, 16 desa/kelurahan masuk Zona Kuning.

"Saya titip PPKM diteruskan sampai 8 Maret. Karena PPKM dilaksanakan serentak sehingga dampaknya sangat baik terhadap pengendalian COVID-19 di Jabar," tutur Kang Emil berharap banyak pada Kota Banjar.***

Baca Juga: Jumpai Teten Masduki, Shopee Sebut Pedagang Lokal dan UMKM Mendominasi Platform hingga 97 Persen

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah