Network
JURNAL GAYA – Konversi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas bumi oleh PT PLN sebagai BUMN yang menangani kelistrikan di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Serapan gas dari Kilang LNG Bontang salah satu wujud peningkatan dan upaya gasifikasi demi terjudunya ketahanan energi nasional.
Masyarakat akan mendapatkan energi listrik yang bersih hasil dari energi gas bumi yang terus-menerus diupayakan menggantikan sumber BBM, seperti untuk berbagai Pembangkit listrik Tenaga Diesel.
Baca Juga: Ini Dia Kebiasaan Aneh dan Unik Jungkook, Dimana V BTS, Jimin, J-Hope Adalah Korbannya
Untuk itulah, PLN menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersinergi untuk menambah serapan gas bumi guna menjaga ketersediaan pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia.
Penambahan gas bumi dilakukan melalui pipa dan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk kebutuhan berbagai pembangkit listrik PLN.
Prose penambahan serapan gas ini sudah dimulai sejak triwulan 1 2021 sebanyak 3 kargo LNG dari Kilang LNG Bontang. Selain itu, PLN juga akan menambah 70 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas bumi melalui pipa yang berasal dari kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) di Sumatera dan Jawa untuk dipasok ke pembangkit PLN.
"Ini merupakan langkah strategis untuk terus menjaga pemenuhan pasokan listrik bagi pelanggan sekaligus meningkatkan serapan gas bumi Nasional. Kami juga menyampaikan apresiasi atas dukungan SKK Migas yang telah mendukung penambahan serapan gas ini,” tutur Direktur Energy Primer PLN, Rudy Hendra P., dalam rilis yang diterima media Jurnal Gaya, Jumat, 26 Februari 2021.
Sementara itu dalam rilis yang sama, Deputi Keuangan dan Monetisasi, SKK Migas, Arief S. Handoko menjelaskan, tambahan gas bumi untuk PLN merupakan hasil sinergi antara Kontraktor KKS dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tentu saja dengan koordinasi SKK Migas.
