"Fenomena yang terjadi di Partai Demokrat saat ini, dimana muncul makelar-makelar kekuasaan yang malas bekerja keras membangun mesin politik dan berusaha mencaplok kekuatan partai lain, berpotensi membayangi dan mengancam setiap proses regenerasi politik di partai-partai, tak terkecuali PDIP di tangan Puan kelak," ujarnya.
Baca Juga: Duh Vaskin AstraZeneca Tak Ampuh Lawan Covid-19? NIAID: Kemungkinan Informasi Lama
Sementara, lanjut dia, kartu politik Sandiaga Uno ditentukan oleh maju atau tidaknya Prabowo di Pilpres 2024.
Sedangkan untuk Ridwal Kamil, menurutnya, kemungkinan akan terpental karena ketiadaan dukungan Parpol, kecuali Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu bisa meyakinkan sejumlah Parpol bahwa dukungan untuk dirinya adalah urgen dan relevan.
Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani Setiap Hari Ditawari Utang Rp1 Juta - Rp10 Juta
"Maka, peluang pasangan koalisi Capres-Cawapres yg berpeluang terjadi adalah Prabowo-Puan dan Anies-AHY. Puan akan disubtitusikan PDIP yang memiliki suara besar, namun dengan elektabilitas terbatas. Sementara tim Gerindra, jika Prabowo maju, mereka akan meyakinkan agar Anies tidak maju di perhelatan 2024," ungkapnya.***