Prabowo Subianto-Puan Maharani dan Anies Baswedan-AHY Diprediksi Bakal Bertarung di Pilpres 2024

- 23 Maret 2021, 13:49 WIB
Prabowo Subianto dan  Anies Baswedan diprediksi bakal bertarung di Pilpres 2024.
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan diprediksi bakal bertarung di Pilpres 2024. /


JURNAL GAYA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi bakal diikuti dua pasangan calon presiden - wakil presiden (Capres-Cawapres), yakni Prabowo Subianto-Puan Maharani dan Anis Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono.

Setidaknya hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Studies (Indostrategic), Khoirul Umam, Selasa, 23 Maret 2021.

Disebutkan, jika UU Pemilu tidak direvisi dan presidential threshold tetap dipatok di angka 20% dan 25 % gabungan partai politik, maka berpotensi terbentuk 3 koalisi pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

"Banyak partai politik papan tengah yang cenderung bersikap pragmatis, asal menang, dan tidak memiliki tokoh publik yang marketable. Mereka cenderung mengekor ke partai-partai besar. Akibatnya, hanya terbentuk koalisi dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," ungkapnya.

Baca Juga: Kapolri Aktifkan Tilang Elektronik di 12 Polda, Hati-hati yang Main Hape Saat Berkendara

Dengan begitu, besar kemungkinan yang akan maju adalah Prabowo Subianto-Puan Maharani dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno. ANTARA/M Risyal Hidayat

Sementara nama-nama populer lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menparekraf Sandiaga Uno dinilai akan terganjal oleh ketiadaan dukungan partai politik.

Dia menuturkan, di PDI Perjuangan, nama Puan akan lebih diprioritaskan sebagai trah Soekarno. Selain itu, pengalaman mengajukan Jokowi sebagai presiden melahirkan evaluasi bahwa meskipun yang bersangkutan "petugas partai", namun tidak bisa dikendalikan penuh oleh kekuatan 'Teuku Umar'.

Baca Juga: BIKIN KAGET, Begini Reaksi Key SHINee Terhadap Kado Pindah Rumah dari Minho

Bahkan, menurut Umam, jika Ganjar yang berkarakter luwes, cair dan mudah membangun network politik diajukan sebagai representasi PDIP, hal itu berpeluang membuka manuver-manuver para pialang politik di PDIP untuk mengambil alih (take over) kepemimpinan PDIP dari trah Soekarno, utamanya ketika Megawati Soekarnoputri sudah memutuskan mundur dari panggung politik praktis karena alasan regenerasi.

"Fenomena yang terjadi di Partai Demokrat saat ini, dimana muncul makelar-makelar kekuasaan yang malas bekerja keras membangun mesin politik dan berusaha mencaplok kekuatan partai lain, berpotensi membayangi dan mengancam setiap proses regenerasi politik di partai-partai, tak terkecuali PDIP di tangan Puan kelak," ujarnya.

Baca Juga: Duh Vaskin AstraZeneca Tak Ampuh Lawan Covid-19? NIAID: Kemungkinan Informasi Lama

Sementara, lanjut dia, kartu politik Sandiaga Uno ditentukan oleh maju atau tidaknya Prabowo di Pilpres 2024.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dok. Humas Pemprov Jabar.

Sedangkan untuk Ridwal Kamil, menurutnya, kemungkinan akan terpental karena ketiadaan dukungan Parpol, kecuali Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu bisa meyakinkan sejumlah Parpol bahwa dukungan untuk dirinya adalah urgen dan relevan.

Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani Setiap Hari Ditawari Utang Rp1 Juta - Rp10 Juta

"Maka, peluang pasangan koalisi Capres-Cawapres yg berpeluang terjadi adalah Prabowo-Puan dan Anies-AHY. Puan akan disubtitusikan PDIP yang memiliki suara besar, namun dengan elektabilitas terbatas. Sementara tim Gerindra, jika Prabowo maju, mereka akan meyakinkan agar Anies tidak maju di perhelatan 2024," ungkapnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x