Pusat Larang Mudik, Ridwan Kamil: Diperbatasan Kota akan Ada Razia-Razia

- 26 Maret 2021, 18:37 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /Twitter/@jabarprov.go.id/

JURNAL GAYA----Gubernur Jabar Ridwan Kamil menanggapi tentang kebijakan pemerintah yang memutuskan meniadakan libur panjang untuk perjalanan mudik Idul Fitri 1442 Hijriyah/2021 Masehi. Kebijakan ini dilakukan agar program vaksinasi Covid-19 dapat berlangsung optimal.

Menurut Ridwan Kamil, Jabar mengikuti kebijakan pusat. Jadi, sama seperti tahun lalu sekalinya dilarang maka di jalan tol, diperbatasan kota akan ada razia-razia.

"Kan dulu ada yang jadi sayur, jadi koper ditruk itu di razia sama kita. Karena perintahnya ga boleh. Jadi jangan memaksakan sementara itu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Jumat (26/3).

Baca Juga: Soal Kasus Hambalang - KPK Tak Mau Terpengaruh Urusan Politik, Partai Demokrat: Tebar Kebencian dan Kedengkian

Menurut Emil, bahasanya juga mengajak bukan yang komprotatif. Karena semua harus mengikuti pusat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sesuai arahan Presiden dan rapat koordinasi menteri terkait pada 23 Maret 2021 di kantor Kemenko PMK serta hasil konsultasi dengan Presiden, ditetapkan tahun ini mudik ditiadakan.

Baca Juga: Rumah Petinggi KAMI Diteror Benda Mirip Bom, Begini Penjelasan Polda Metro Jaya

Keputusan tersebut berlaku mulai 6 hingga 17 Mei 2021 bagi seluruh masyarakat, termasuk aparatur sipil negara (ASN), TNI-Polri, karyawan swasta, maupun pekerja mandiri. Harapannya, kata Muhadjir, dengan peniadaan libur mudik, Program Vaksinasi Nasional bisa sesuai yang diharapkan.

Baca Juga: Sidang Habib Rizieq, Lima Orang Simpatisan di Depan Pengadilan Diamankan Polisi

Sejumlah pertimbangan mudik ditiadakan, di antaranya kontribusi kebijakan libur panjang pada angka penularan dan kematian masyarakat serta tenaga kesehatan akibat Covid-19 yang relatif tinggi. "Seperti saat Natal dan Tahun Baru tingginya BOR (bedoccupancyrate) rumah sakit sehingga diperlukan cara antisipasi," katanya. 

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x