BMKG Prediksi Intensitas Hujan Cenderung Menurun Dua Hari ke Depan di NTT

- 7 April 2021, 23:08 WIB
Foto: Siklon Tropis Seroja di NTT.
Foto: Siklon Tropis Seroja di NTT. /Dicky S//Instagram/@palceamalo

JURNAL GAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi intensitas hujan di NTT bakal semakin menurun dalam dua hari ke depan.

Mulai hari ini, Rabu, 7 April 2021, siklon tropis Seroja sudah bergerak menjauhi wilayah Indonesia menuju Samudera Hindia sebelah barat Australia.

"Kami prediksi setelah tanggal 7 yaitu tanggal 8 sampai 9 pengaruh Siklon Seroja ini sudah semakin melemah," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati lewat konferensi pers via daring, Rabu, 7 April 2021.

Akan tetapi secara bersamaan, BMKG juga mengingatkan adanya potensi buruk dari pergerakan Siklon Seroja tersebut di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga: Whee In MAMAMOO mengungkapkan preview dari lagu mini album solo 'Redd

"Dampak ini tidak hanya terfokus di NTT. Ini perlu ada kewaspadaan untuk di wilayah Bali, NTB, Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah, dari pengaruh tidak langsung siklon Seroja yang menjauh ini," jelas dia.

Dwikora menjelaskan, prediksi dampak dari pergeseran siklon tropis pada beberapa wilayah tersebut yakni hujan sedang sampai lebat disertai kilat petir dan angin kencang.

Di sisi lain, ia pun mengatakan dampak lainnya adalah peluang gelombang dengan ketinggian 2,5 sampai 4 meter di perairan pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Besok Jadwal SIM Keliling Kamis 8 April 2021, Ada Di Dua Lokasi Kota Bandung

Terutama, di Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa hingga Bali, kemudian perairan selatan pulau Sumba hingga pulau Rote.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mendeteksi keberadaan bibit siklon tropis 99 S yang mulai terbentuk di sekitar Laut Sawu, NTT sejak 2 April lalu.

Baca Juga: Potret Fashion Ashanty yang Kenakan Label Luis Vuitton, Netizen Puji Tampilannya yang Super Kece

Hal itu menyebabkan sejumlah wilayah di NTT dihadang banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mencatat ada 11 wilayah terdampak.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x