JURNAL GAYA - Cara Mengatasi Depresi atau Trauma saat Menjadi Korban Gempa.
Kecemasan, ketakutan dan gangguan tidur kerap terjadi pada masyarakat yang mengalami bencana. Kita tidak pernah benar-benar siap secara mental menghadapi bencana,
Dikutip dari Berita Antara - Psikolog Nena Mawar Sari, SPSI, Psikolog, CHT menegaskan bahwa masyarakat harus saling menguatkan satu dengan yang lainnya secara mental agar seseorang tidak mengalami depresi atau trauma saat menjadi korban gempa.
"Saya kira, masyarakat harus memiliki sedikit bekal atau keilmuan tentang bagaimana saling menguatkan secara mental jika melihat orang di sekitar lokasi bencana mulai mimpi buruk, histeris, merasa hampa atau pikiran yang kosong, serta tidak memiliki minat dalam beraktivitas," katanya
Baca Juga: Dampak Gempa Malang Terasa hingga Lumajang, 1 Orang Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia
Menurut psikolog klinis dan hipnoterapis di Poli Psikiatris RSUD Wangaya Kota Denpasar gempa bumi, tanah longsor atau bencana alam lainnya, seperti nyaris tidak pernah absen terjadi di berbagai tempat, apalagi Indonesia yang memang merupakan daerah rawan bencana.
"Di berbagai negara, baik itu negara maju ataupun yang berkembang, selalu ada bencana alam yang kadang tidak terduga, meskipun sudah memiliki alat alat yang canggih untuk memperkirakan hal tersebut.
Konsultan psikologi masalah anak dan remaja itu menjelaskan gempa bumi yang terjadi berdampak bukan hanya kerusakan bangunan dan barang, namun juga membuat rasa trauma yang mendalam.
Baca Juga: Gempa Malang 6,7 Magnitudo, BPBD Lakukan Pendataan Kerusakan
"Kecemasan, ketakutan dan gangguan tidur kerap terjadi pada masyarakat yang mengalami bencana. Kita tidak pernah benar-benar siap secara mental menghadapi bencana, seberapa sering pun kita melakukan simulasi atau membaca tips tentang penanganan bencana," katanya.
Editor: Dini Yustiani
Sumber: ANTARA