Ketiak Anda Bau Bawang Bikin Minder? Berikut Tips Menghilangkannya

- 11 April 2021, 21:58 WIB
Ilustrasi penampilan ketiak.
Ilustrasi penampilan ketiak. /Pexels

 

JURNAL GAYA - Ketiak salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang saat bergaul dan berinteraksi dengan orang lain.

Sering bau ketiak yang menyengat menyurutkan seseorang untuk bergaul dengan orang lain dan menjadikannya terisolasi.

Seringnya ketiak beraroma tajam seperti bawang yang membuat orang lain tidak nyaman berada di sekitar sumber bau itu.

Baca Juga: Polisi Perika 4 Orang Saksi Terkait Pencurian Emas Barang Bukti KPK Seberat 1,9 Kilogram

"Keringat memberi makan bakteri yang ada di kulit, akan bakteri menghasilkan bau," kata pakar dermatologi di New Orleans, Louisiana, Deirdre Hooper seperti dikutip dari Livestrong, Minggu, 11 April 2021.

Mikroorganisme yang terdapat dalam tubuh setiap orang mempengaruhi aroma ketiaknya yang dipengaruhi oleh hal-hal seperti pola makan, stres, lingkungan, dan gen.

"Alasan keringat seseorang lebih berbau berdasarkan pada mikrobioma mereka sendiri. Itu tidak berarti Anda kotor," kata Hooper menjelaskan.

Menurut penelitian, orang yang tidak menggunakan antiperspiran cenderung memiliki bakteri sekitar 50 kali lebih banyak daripada para pengguna produk itu.

 

Alasannya mengapa antiperspiran dibutuhkan, karena keringat memberi makan bakteri, menghentikan keringat akan menjadi cara terbaik untuk mengontrol bau ketiak.

Baca Juga: Liburan di Pulau Pribadi, Mayangsari Dibuat Histeris Bambang Trihatmodjo Karena Hal Ini

Beriku beberapa tips untuk mengurangi bau ketiak yang bikin tidak nyaman. 

1. Kurangi keringat dengan teratur mandi, pakailah sabun lembut yang mengandung antibakteri atau pembersih dengan sodium hyochlorite.

2. Sering-sering mengeringkan ketiak untuk mencegak bakteri jahat berkembang biak.

3. Gunakan antiperspirant untuk menyumbat saluran keringat sementara waktu, meskipun beberapa antiperspiran alami menggunakan bahan alternatif untuk mengurangi keringat.

Sampai sekarang belum ada bukti ilmiah antiperspiran meningkatkan risiko kanker atau risiko kesehatan utama lainnya.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah