Bamsoet juga menjelaskan kalau pendekatan damai dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka) dirintis pula oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014), lanjut Bamsoet.
SBY melalui staf khususnya menegaskan, tak ada pendekatan lebih cocok di Papua selain pendekatan damai. Ketika beberapa anggota TNI tewas dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata, SBY tetap mengedepankan jalur diplomasi.
Sebagai pembuktian niat baik pemerintahannya, pada 9 November 2011, SBY menunjuk Farid Husain sebagai juru runding pemerintah dengan tokoh-tokoh masyarakat Papua, termasuk dengan Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua.
Baca Juga: Padukan Pashmina Merah Marun dengan Tunik Gray, Wika Salim Tampak Lebih Salihah
Begitu pun saat Presiden Joko Widodo berkuasa, pemerintahannya tetap memberikan perhatian khusus di Papua. Pembangunan infrastruktur dilakukan secara besar-besaran agar daerah-daerah yang terisolasi bisa terhubung dengan dunia luar.
Bamsoet mengatakan kalau Presiden Jokowi banyak bersabar saat menghadapi 'kebengisan' KKB, melanjutkan pendekatan damai itu dengan upaya meningkatkan kesejahteraan warga Papua. Presiden Jokowi sudah 11 kali mengunjungi Papua dan Papua Barat.
Saat teror terus berlangsung, Bamsoet menegaskan negara tidak bisa berdiam diri saat pendekatan damai dan kesejahteraan direspons aksi brutal KKB.
"Negara tidak boleh kalah oleh para pembunuh dan pelaku teror yang telah memakan banyak korban dan harta benda serta meresahkan rakyat kita di Papua. Karena Papua adalah bagian dari Indonesia, negara harus mampu melindungi dan memberikan rasa aman bagi rakyat di sana," pungkas Bamsoet menegaskan.***