Network
JURNAL GAYA - Atalia Praratya Kamil istri dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil setelah 21 hari menderita sakit Covid-19, akhirnya dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes antigen terakhir.
Dalam akun resmi Twitter miliknya @Ridwankamil, Gubernur Jabar ini membagikan postingan video saat istrinya dinyatakan boleh keluar dari isolasi mandirinya.
"Alhamdulillah Ya Allah. Akhirnya bs memeluk lagi istri tercinta. Setelah 21 hari diisolasi & naik turun kondisi kesehatannya, semalam hasil lab, Ibu @ata_lia sudah negatif Covid-19," kata Kang Emil saat mengabarkan hasil tes istrinya Sabtu, 8 Mei 2021.
Dalam video tersebut, Kang Emil terlihat setengah berlari menyambut istrinya.
"Terima kasih atas doa & dukungan moril semua pihak. Mari semangat menjaga diri & keluarga," Ataliya Kamil terlihat senang juga menyambut kedatangan suaminya, sambil loncat-loncat kegiarangan Ataliya menyambut hangat pelukan suaminya dan menangis terharu bersama.
Baca Juga: M Azrul Tanjung: MUI Dukung Promosi Belanja Daring Seperti yang Disampaikan Presiden Jokowi
Atalia dinyatakan sembuh setelah membutuhkan waktu 21 hari untuk pemulihan dari sakitnya sejak 17 April 2021.
Selain itu, Atalia Kamil juga menceritakan perjuangannya untuk sembuh dari Covid-19. Apalagi Ataliya menjalani isolasi mandiri sendirian, karena suaminya dinyatakan negatif tidak tertular.
Kronologinya Ataliya yang sibuk dengan berbagai kegiatan sebagai istri Gubernur Jabar dan Ketua TP-PKK Jawa Barat, melakukan tes usap pada 17 April 2021 karena kepala terasa pening.
Gejala sakit yang dideritanya tidak berbeda dengan sakit kepada pada umumnya, Ataliya pun diketahui sebelumnya sempat kehujanan saat berkegiatan.
"Hari pertama saya kaget. Bingung juga ketularan di mana karena memang saya bertemu banyak sekali orang dan masyarakat. Saat itu saya berharap teman-teman dan orang-orang yang berkontak dengan saya tidak ada satu pun yang tertular," kata Atalia.
Baca Juga: Bertahan di PSG Hingga 2025, Neymar Senang Jadi Bagian Sejarah Klub
Atalia kemudian berkonsultasi dengan tim dokter dan bersepakat menjalani perawatan dengan isolasi mandiri di Gedung Pakuan. Selama menjalani isolasi, berbagai gejala ia alami sampai akhirnya dinyatakan negatif Covid-19 pada Jumat ini.
Berbagai gejala itu mulai dari kondisi tubuh yang menjadi lebih hangat. Setelah itu, penciuman mulai menghilang dan tubuh menjadi dingin. Semua gejala itu silih berganti datang sampai pada akhirnya pulih.
"Saya tidak merasakan sesak napas. Hal fatal yang tidak saya alami. Tim dokter selalu menyarankan untuk terus berpikir positif dan tetap bahagia agar daya tahan tubuh stabil dan kondisi enggak drop. Saya cepat pulih tidak terlepas dari dukungan keluarga," ujarnya.
Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 Hari Ketiga, Volume Kendaraan Turun Hingga 44 Persen
Ataliya juga menceritakan upaya suaminya yang sering menghibur dirinya disaat sakit.
"Kang Emil sering menghibur saya. Buat tulisan cinta di kaca pakai lipstick atau nari-nari gaya Michael Jackson. Anak-anak juga suka menghibur meski dibatasi kaca. Itu benar-benar bisa buat bahagia," katanya.
Atalia berhasil sembuh tidak terlepas dari kepatuhan menjalani isolasi mandiri, rutin mengikuti saran dokter, mengonsumsi berbagai jenis obat, berjemur, berpikir positif, dan berbahagia.
Atalia meminta masyarakat Indonesia untuk tidak menganggap remeh Covid-19. Meski gejala yang ia alami termasuk gejala ringan, pengalaman menjadi penyintas sangat menyiksanya.
Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan berlaku juga bagi masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Atalia sudah mendapat dosis kedua vaksin.
"Jangan anggap remeh Covid-19. Siapa saja bisa kena di mana dan kapan saja, dan perjuangan untuk sembuh tidak mudah. Semua harus aware dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 8 Mei 2021, Nino Berharap Reyna Sebagai Anaknya
Saat Idul Fitri sekarang pemerintah pusat mengeluarkan larangan mudik, Atalia mendukung dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudik dan tidak piknik sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
Perang melawan Covid-19 bukan hanya soal menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan, tetapi juga kemampuan daya tahan tubuh.
"Tentu berat tidak bisa bertemu dengan keluarga saat Hari Raya Idul Fitri. Tapi, kesehatan dan keselamatan orang tua dan keluarga di kampung halaman harus diutamakan dalam situasi pandemi ini," ujarnya.***
