Dituding Cari Untung hingga Wajib PCR Penerbangan Dibatalkan, LUHUT: Silakan Audit!

- 10 November 2021, 13:14 WIB
Dituding Cari Untung hingga Wajib PCR Penerbangan Dibatalkan, LUHUT: Silakan Audit!
Dituding Cari Untung hingga Wajib PCR Penerbangan Dibatalkan, LUHUT: Silakan Audit! /Tangkap Layar YouTube Deddy Corbuzier/

JURNAL GAYA - Merasa tersudutkan dengan aturan wajib PCR dalam penerbangan, Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara.

 

Hadir dipodcast Deddy Corbuzier pada Rabu 10 November 2021, Luhut Binsar Pandjaitan menepis tudingan publik yang menyebut dirinya cari keuntungan lewat aturan wajib PCR untuk penerbangan.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, faktanya ia sudah mengeluarkan banyak uang, tenaga dan pikiran untuk menjaga bangsa Indonesia dari ancaman COVID-19 gelombang ketiga.

"Setiap keputusan yang saya buat BPKP pasti audit dulu, pasti terlibat, boleh cek," ujar Luhut, dikutip JurnalGaya melalui channel YouTube Deddy Corbuzier, Rabu 10 November 2021.

Baca Juga: Inilah 10 Idola K-Pop Bertubuh Tinggi yang Lahir Pada Tahun 1997, Tinggi Badan Rata-Rata Lebih dari 180Cm!

Dalam podcast tersebut, Deddy Corbuzier pun sempat mempertanyakan isu yang menyebut Luhut Binzar Panjaiatan meraup keuntungan banyak dari aturan wajib tes PCR pada penerbangan.

"Aduh aku gak enak nanyanya nih Opung, katanya kan Pak Luhut mengambil banyak keuntungan," ujar Deddy sembari tertawa.

Merespon pertanyaan Deddy yang frontal tersebut Menko Marves hanya tertawa. 

"Keuntungan apa? Sama sekali gak ngambil keuntungan, bisa diaudit kan mudah saya suka kok di-audit biar gak ada dusta diantara kita," beber Luhut.

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kota Banjar, Rabu, 10 November 2021, Beserta Doa Setelah Adzan Berkumandang

Lebih lanjut menteri berdarah Batak ini pun mengungkapkan, sebagai menteri dengan latar belakang militer ia memang selalu berpikir konservatif.

"Jangan semua mentang-mentang kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia sudah bagus, kemudian pengendalian lewat tes PCR untuk penerbangan langsung dibebaskan. Bahasa militer kita bertahap, bertingkat dan berlanjut," tegas Luhut.

Menurutnya, Indonesia tak boleh berleha-leha dengan bahaya dengan ancaman COVID-19 varian Delta yang hadir di Inggris Malaysia.

"Saya sudah lapor Pak presiden, Pak kita harus terus berhati-hati pak ini, kita punya genome sequencing juga, tapi apakah bisa masuk, karena banyak yang dari Malaysia orang Indonesia, masuk ke mari," ucapnya.

Baca Juga: TEMUAN DEWA! Khasiat Apel akan Berlipat Saat dicampurkan dengan Bahan Ini, Kanker pun Lenyap

Menurut Luhut, untuk permasalahan COVID-19 dan pencegahannya ia bahkan sudah banyak berkontribusi meski publik tak mengetahuinya.

Meski wajib Tes PCR untuk penerbangan dibatalkan, ia tetap mengajak masyarakat tetap waspada dan berhati-hati dengan bahaya yang mengintai.

"Setelah wajib PCR dibatalkan untuk penerbangan, kita lihat saja nanti. Sebab, pergerakan masyarakat yang mobilisasinya terlalu besar apalagi nanti menjelang natal dan tahun baru (Nataru)," katanya.

Lebih lanjut Luhut mengungkapkan bahwa kehati-hatian menjadi pilihan lebih baik ketimbang harus kembali PPKM.

Pasalnya, jumlah kerugian dari sepekan PPKM bisa mencapai angka Rp5,2 triliun.

"Sudah rugi kemudian lapangan pekerjaan yang hilang berapa banyak, orang yang nggak kerja berapa banyak," jelas Luhut," pungkasnya. ***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x