KEREN, 16 Dosen SBM ITB Masuk Jajaran Peneliti Teratas Dunia, Bidang Bisnis dan Manajemen

- 18 Januari 2022, 06:51 WIB
KEREN, 16 Dosen SBM ITB Masuk Jajaran Peneliti Terasas Dunia, Bidang Bisnis dan Manajemen
KEREN, 16 Dosen SBM ITB Masuk Jajaran Peneliti Terasas Dunia, Bidang Bisnis dan Manajemen /SBM ITB/

JURNAL GAYA - Sebanyak 16 dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) masuk ke dalam peneliti teratas dunia bidang bisnis dan manajemen.

Masuk ke level internasional, 16 dosen SBM ITB yang masuk ke dalam peneliti teratas dunia ini berdasarkan penilaian AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index) 2022.

Penilaian tersebut dibuat berdasarkan produktivitas dan efektivitas kerja peneliti dalam lima tahun terakhir. Total peneliti dunia pada bidang bisnis dan manajemen yang masuk dalam AD Scientific Index sebanyak 22.015 orang dari 132 negara di 3.514 universitas.

Nama-nama dosen SBM ITB yang masuk dalam jajaran peneliti teratas dunia yakni Togar M. Simatupang, Wawan Dhewanto, Conrad William Watson dan Bambang Rudito. Selain itu, Prawira Fajarinda Belgiawan, Deddy Priatmodjo Koesrindartoto, Dermawan Wibisono, Raden Aswin Rahadi, Yos Sunitiyoso, Donald Crestofel Lantu serta Gatot Yudoko.

Baca Juga: KURIKULUM PROTOTIPE, Inovasi Baru di Bidang Pendidikan yang Hapus Penjurusan di SMA

Selanjutnya, Dwi Larso, Mustika Sufiati Purwanegara, Santi Novani, Melia Famiola dan Utomo Sarjono Putro. The AD Scientific Index merupakan sistem analisa dan perankingan berdasarkan permorfa ilmu pengetahuan yang diproduksi peneliti.

Seorang peneliti harus memproduksi banyak publikasi ilmiah berupa jurnal dan buku dan pemikirannya dikutip dalam banyak penelitian untuk bisa masuk dalam AD Scientific Index.

Paten yang dihasilkan peneliti juga menjadi indikator penilaian. Indikator itu bisa ditinjau dalam Google Scholar, Scopus, Publons, Google Scholar dan laman ilmu pengetahuan lain. Nilai publikasi dari masing-masing sumber tersebut berbeda-beda.

Memiliki banyak publikasi mengindikasikan peneliti tersebut produktif. Salah seorang peneliti Togar M. Simatupang mengatakan, Indonesia memiliki banyak persoalan di bidang bisnis dan manajemen.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x