NAUDZUBILLAH, Ada 10 Ucapan Durhaka Ayah dan Ibu pada Anak, Hindari! Ini Kata Syekh Ali Jaber

- 23 Januari 2022, 07:33 WIB
NAUDZUBILLAH, Ada 10 Ucapan Durhaka Ayah dan Ibu pada Anak, Hindari! Ini Kata Syekh Ali Jaber
NAUDZUBILLAH, Ada 10 Ucapan Durhaka Ayah dan Ibu pada Anak, Hindari! Ini Kata Syekh Ali Jaber /YouTube/Syekh Ali Jaber

JURNAL GAYA – Ulama Syekeh Ali Jaber mengatakan, anak merupakan amanah yang dititipkan anak melalui kasih sayang ayah dan ibunya.

Maka sudah menjadi kewajiban dunia akhirat, seorang anak dijaga, dirawat dan dicintai ayah dan ibunya tanpa diperbolehkan sekalipun menghardiknya.

Sebab ada perhitungan dosa dan perbuatan durhaka ayah dan ibunya kepada anak karena beberapa kesalahan ini, demikian kata Syekh Ali Jaber.

Sebagaimana dikutip JurnalGaya.com melalui DeskJabar dalam artikel berjudul 10 Ucapan Ini Merupakan Dosa Orang Tua Kepada Anak, Nomor 7 Sering Diucapkan, Simak Kata Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Resep Dodol Wijen Khas Perayaan Tahun Baru IMLEK, Dipercaya Sebagai Lambang Manisnya Kehidupan

 

Syekh Ali Jaber menjelaskan secara detail hal ini pada kanal youtube Syekh Ali Jaber “SIMAK…AGAR TAK JADI ORANG TUA DURHAKA KEPADA ANAK”, 14 Oktober 2020.

Dan inilah 10 ucapan yang merusak hati anak dan bisa membuat orang tua durhaka kepada anaknya:

Mencaci maki anak
Syekh Ali Jaber mengaku banyak mendengar ucapan-ucapan orang tua kepada anak yang bahkan dia sendiri tidak tega untuk mengucapkan ulang kata-kata tersebut.

Dan ia mengingatkan, caci maki orang tua kepada anak adalah salah satu yang paling merusak hati anak. Oleh karena itu, hindari ucapan seperti itu untuk anak kita.

Baca Juga: Sinopsis Suster El SCTV 22 Januari 2022, Manda Cemburu kepada Nara dan Memarahinya habis-habisan, Devan Marah

Menghina anak
Janganlah menghina anak di depan orang lain, apalagi di depan kawan-kawannya. Karena itu akan membuat anak rendah diri di hadapan orang lain.

“Malah ada yang pernah berkata, saking menghina anaknya dia berkata ‘saya heran kenapa mesti punya anak seperti itu’. Mungkin di saat itu anak kita tidak menangis, tapi dia sudah mati rasa. Akhirnya hal itu tersimpan itu di hati kecilnya,” ujar Syekh Ali Jaber.

Kalau sudah seperti itu, akan sulit membina anak menjadi soleh atau soleha karena sudah hancur duluan hatinya oleh perkataan orang tuanya.

Selalu membandingkan anak dengan orang lain
Misalnya, dibandingkan dengan saudaranya yang lebih pintar, atau lebih baik. Itu juga bahaya. Kenapa? karena dia akan berkecil hati dan benci kepada orang yang selalu dibanding-bandingkan dengannya.

Baca Juga: Lee Min Ho Ucapkan Selamat pada Park Shin Hye Pakai Twist The Heirs yang Bikin Ngakak

“Jadi jangan kita membandingkan anak dengan orang lain. Kita yang dewasa saja jika dibandingkan dengan orang lain tersinggung. Apalagi anak kita,” tutur Syekh Ali Jaber.

Mengungkapkan cinta dengan syarat
Kalau mau menyatakan rasa cinta kepada anak, ucapkan dengan tulus. Tidak perlu pakai syarat apapun. Jangan sampai anak kehilangan rasa cinta dari orang tuanya di rumah.

Ungkapan cinta dengan syarat misalnya: Nak, mama sayang kamu kalau kalau kamu sholat, atau papa sayang kamu kalau kamu ngaji dan berperilaku baik.

“Kalau cinta ya cinta saja. Enggak usah pakai syarat-syarat. Cinta yang normal, kasih sayang yang wajar dan wajib bagi kita memberi kepada anak kita. Kalau kita tidak menunjukkan rasa cinta kepada anak kita, lama-lama dia akan lari ke orang lain,” ujar Syekh Ali Jaber lagi.

Baca Juga: SPOILER Snowdrop Episode Akhir, Adegan Sendu Jisoo BLACKPINK yang Berdoa di Gereja Ditemani Jung Hae In

Menyampaikan pada anak informasi yang salah
“Misalnya, laki-laki enggak boleh nangis. Siapa bilang? Bapak-bapak nangis ga? Nangis kan, berarti informasinya salah. Laki-laki nangis juga kok,” kata Syekh Ali Jaber.

Informasi seperti itu membuat anak jadi sakit jiwanya. Karena setiap dia akan mengeluarkan kesedihannya dengan menangis, dia menahannya akibat info yang salah tadi. Ini bisa menjadi beban yang merusak jiwanya.

Memberi ancaman pada anak
Misalnya, ayo makanannya habiskan kalau enggak makanannya diambil setan. Atau Ayo cepat tidur, kalau enggak tidur nanti ditemani hantu.

Niat kita mungkin baik supaya dia habiskan makanannya atau cepat tidur, tapi dengan penyampaian yang berisi ancaman seperti itu, akan membentuk hal yang tidak baik untuknya.

“Padahal anak kita secara psikologi jiwa dan akal, dari usia 2 hingga 7 tahun kalau dapat perhatian yang cukup, dia mampu menguasai 7 bahasa. Jadi bukan sembarangan. Tapi kenapa kita sia-siakan masa emas ini (dengan ancaman)?” kata Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: VIRAL Video Berdurasi 19.32 Detik Soal Vanessa Angel, Benarkah Bibi Ardiansyah Bukan Ayah Gala Sky?

Selalu melarang anak tanpa sebab
Terkadang ada orang tua yang sukanya melarang. Dan karena tidak mau repot, dia tidak memberikan alasan kepada anak kenapa hal tersebut dilarang.

Misalnya, “Jangan nonton TV, udah sana masuk kamar”, tapi ibunya pegang remot TV. Ini banyak terjadi, melarang anak tapi tidak menjelaskan dengan alasannya kenapa tidak boleh.

Seharusnya dijelaskan baik-baik, misalnya “jangan nonton TV malam terlalu lama, nanti matanya sakit. Lagipula besok kan harus bagun sholat subuh dan sekolah”

“Ingat, Allah pantau perasaan anak saat itu. Banyak hal yang perlu kita perbaiki. Kalau kita ingin mengharapkan anak soleh atau soleh, ada contoh ucapan yang baik dari kita sebagai orang tua,” tutur Syekh Ali Jaber.

Menghancurkan kepercayaan diri anak
Misalnya: “Hey, kamu bodoh selama-lamanya enggak akan jadi pinter” atau “Saya menyesal punya, anak seperti kamu.”

“Ya Allah. Astagfirullahaldzim, ada orang tua sejahat itu kepada anak. Jadi seolah-olah kita benci kepada anak, ini betul-betul menghancurkan total anak kita,” ucap Syekh Ali Jaber.

Berdoa kepada anak kita dengan doa yang buruk
Ini kadang diucapkan orang tua dalam kondisi emosi, jadi di luar kendali dan tanpa sadar mendoakan yang buruk untuk anak. Kalau kesal pada anak, tidak bisa berdoa baik, lebih baik diam.

Baca Juga: Info SAMSAT Keliling Kota Cirebon Besok, Minggu, 23 Januari 2022 Ada 2 Lokasi

Rasulullah SAW melarang orang tua mendoakan anaknya yang buruk. Kalau ternyata diijabah doanya oleh Allah, orang tua itu akan menyesal dan tidak akan memaafkan dirinya di kemudian hari.

Membongkar aib anak di depan orang lain
Misalnya, “ini anak ku sudah besar masih ngompol. Cape aku setiap hari bersihin ompolnya”

Kalimat orang tua yang seperti itu tanpa sadar akan meruntuhkan rasa percaya diri anak di depan orang lain. Apalagi jika ucapan itu sampai di telinga teman-temannya, bisa jadi anak tersebut menjadi bahan ledekan.

Nah, itulah 10 dosa kita kepada anak. Mohon ampun kepada Allah jika pernah melakukan di antara 10 kesalahan tersebut.***Feby Syarifah/DeskJabar

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Deskjabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x