WASPADA! Megathrust di Selat Sunda Berpotensi Timbulkan Tsunami, Begini Penjelasan Pakar ITB

- 25 Januari 2022, 14:46 WIB
Ilustrasi Megathrust di Selat Sunda yang Dapat Berpotensi Tsunami
Ilustrasi Megathrust di Selat Sunda yang Dapat Berpotensi Tsunami /pixabay/Kellepics/

Selain itu, Widjo menuturkan pentingnya untuk memahami karakteristik ancaman tsunami di Indonesia. Sumber tsunami di Indonesia umumnya sangat dekat, yakni sekitar 100 kilometer dari lepas pantai, sehingga waktu perjalanannya sampai ke daratan terjadi sangat cepat.

Ia menekankan aspek mitigasi yang perlu dilakukan masyarakat tentang konsep evakuasi mandiri. Ke depan, program mitigasi di pulau-pulau kecil juga perlu diperhatikan sehingga tidak hanya terkonsentrasi di pulau-pulau besar.

Baca Juga: KEREN! ENHYPEN Debut di Top 20 Billboard 200 Untuk Ketiga Kalinya Dengan DIMENSION: ANSWER

Di samping itu, Widjo berharap pembangunan sistem peringatan dini tsunami di Indonesia atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) yang selama ini telah berjalan, perlu dioptimalkan pemanfaatannya.

InaTEWS meliputi antara lain fasilitas Buoy yang telah dipasang Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi BRIN di lepas pantai Bengkulu hingga Sumba, dan saat ini masih berfungsi.

Dengan demikian, InaTEWS dapat membantu masyarakat memperoleh peringatan dini tsunami secara lebih akurat melalui informasi yang diperoleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Berada di Wilayah Prisma Akresi

Baca Juga: RIDWAN KAMIL: Pembangunan Tol Gedebage-Cilacap Dimulai Akhir Januari 2022, Proses Lelang Telah Rampung

Secara terpisah, pakar dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Iyan Haryanto menyebut wilayah Banten rawan gempa bumi tektonik karena masuk dalam wilayah Prisma Akresi.

Ia menjelaskan, Prisma Akresi merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa bumi karena berada di atas pusat-pusat gempa. Wilayah ini merupakan kumpulan dari sesar-sesar naik atau sesar yang mengangkat akibat proses penumbukan atau penunjaman.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah