Pada kondisi atmosfer yang stabil, contrails dapat bertahan lama dan menyebar secara lateral.
Baca Juga: BRUKK! Model Cantik Novi Amalia Nekat Bunuh Diri, Terjun Bebas dari Lantai 8 Apartemen Kalibata City
Contrails menjadi fenomena yang penting mengenai pemanasan global karena keberadaannya di lapisan udara yang tinggi dapat memiliki karakter yang mirip dengan awan cirrus.
Awan cirrus merupakan awan pada lapisan udara tinggi yang dapat memantulkan balik radiasi gelombang panjang kembali ke permukaan bumi.
Akibatnya temperatur di permukaan bumi dapat menjadi lebih panas dari kondisi normalnya.
Urip Haryoko mengatakan ada dua pendekatan untuk menjawab kesalahan informasi mengenai fenomena contrails dan wabah Omicron.
Pertama, Arias-Reyes, et al. yang berjudul Does the pathogenesis of SARS-CoV-2 virus decrease at high-altitude?.
Baca Juga: Covid-19 Merebak Kembali di Cianjur, Puluhan Nakes Terpapar dan Isolasi Mandiri
Respiratory physiology dan neurobiology menyimpulkan bahwa proses pembentukan unsur patogen atau berbahaya dari virus SARS-CoV-2 berkurang pada lokasi dengan elevasi tinggi.
Urip Haryoko memaparkan bahwa virus tidak dapat bertahan lama pada lingkungan seperti ini karena minimnya lapisan oksigen.