Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Meluas, Di Bandung 5 Sapi Dinyatakan Positif PMK

- 25 Mei 2022, 16:13 WIB
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Meluas, Di Bandung 5 Sapi Dinyatakan Positif PMK
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Meluas, Di Bandung 5 Sapi Dinyatakan Positif PMK /Antara/Basri Marzuki/ANTARA FOTO

Baca Juga: Ngeri! Ada Hantu di Mall BTM Bogor! Temukan Fakta Ngeri ini di Misteri Villa Kamboja

"Bahkan, Garut sampai mengeluarkan status kejadian luar biasa (KLB). Kasus di Kota Bandung ini juga terjadi karena peternak ambil hewan dari Purwakarta," paparnya.

Padahal, Gin Gin mengaku, sebelumnya DKPP Kota Bandung telah melarang para peternak menerima hewan tanpa SKKH dan sebaiknya menghabiskan stok yang ada dulu.

"Tapi diam-diam mereka terima pukul 01.30 WIB. Akibatnya ya jadi seperti sekarang ini. Khawatirnya akan menyebar ke hewan-hewan yang sehat. Jadi, tolong para peternak jangan dulu menambah hewannya. Habiskan dulu stok yang ada," imbaunya.

Jika para pengirim dan peternak tidak bisa menunjukkan bebas PMK, maka hewan-hewan tersebut harus ditolak masuk Kota Bandung.

Baca Juga: TRAVELING MURAH Yogyakarta - Borobudur dengan Bus Damri, Cek Rute beserta Harga Tiket dan Jadwalnya

"Sudah ada tiga kendaraan yang kita tolak, asalnya dari Lumajang dan Sumedang karena tidak menunjukkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Satu truk itu isinya 12-16 ekor sapi," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung, drh. Ermariah menjelaskan, masa inkubasi virus PMK ini sampai 14 hari. Setelah itu, hewan akan membentuk antibodinya sendiri untuk melawan penyakit ini, tapi hanya bertahan empat bulan.

"Meski begitu, antibodi ini lama-lama akan menurun terus. Kerugian yang banyak juga dari segi ekonomi. Kalau sapi perah kena PMK, produksi susunya bisa turun 90 persen," jelas Ermariah.

"Untuk sapi potong, berat badannya juga turun drastis. Belum lagi kalau sampai mati. Tentu peternak akan mengalami kerugian," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah