Bacaan Takbir Idul Adha, Ternyata Ada Perbedaan Pelaksanaannya dengan Idul Fitri

- 10 Juli 2022, 06:22 WIB
Inilah bacaan takbir Idul Adha yang pelaksanaannya berbeda dengan Idul Fitri
Inilah bacaan takbir Idul Adha yang pelaksanaannya berbeda dengan Idul Fitri /Pixabay/

JURNAL GAYA - Dalam perayaan dua hari raya kaum muslimin, Idul Fitri dan Idul Adha, pembacaan takbir selalu dianjurkan untuk dilakukan. 

Pembacaan takbir saat perayaan Idul Adha maupun Idul Fitri hukumnya sunnah dilakukan kaum muslimin.

Alasan kesunahan pembacaan takbir tersebut tertera dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 185 yang artinya: “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Baca Juga: Sholat Idul Adha di Indonesia Jatuh pada Hari Ini, Berikut Tata Caranya Lengkap dengan Bacaan Arab dan Artinya

Dikutip Jurnal Gaya dari laman NU Online, inilah lafal takbir yang umum sering dibaca setiap hari raya id, baik Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha:

 اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ 

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu. 

Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”

Selain takbir tersebut, kita dapat menambahkannya dengan zikir dan takbir Rasulullah SAW saat di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa a'azza jundahu wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allahu akbar walillahilhamdu

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Idul Adha Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya, Minggu 10 Juli 2022

Berdasarkan artikel yang berjudul: Dua Jenis Takbir Idul Fitri dan Idul Adha, Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan bahwa takbir dalam 'id terbagi menjadi dua macam, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. 

Takbir mursal adalah takbir yang waktunya tidak mengacu pada waktu shalat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardhu maupun sunnah. 

Adapun hukum takbir mursal ini sunnah dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apapun.

Setiap muslim baik perempuan maupun laki-laki dianjurkan melantunkan takbir tersebut di mana saja.

Adapun waktu melakukan takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari malam 'id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat 'id.

Sementara, takbir muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah. 

Waktu pembacaannya adalah setelah sholat shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah). 

Untuk Hari Raya Idul Fitri dianjurkan membaca takbir Idul Fitri (takbir mursal) sejak masuk malam 1 Syawal sampai imam shalat Id sudah takbiratul ihram bagi yang berjamaah atau sampai seseorang takbir shalat Id bagi yang tidak berjamaah. 

Pendapat lain mengatakan batas akhir pembacaan takbir sampai waktu dianjurkannya shalat Id.

Baca Juga: Sebelum Sholat Idul Adha, Ada 6 Perkara Sunnah yang Dianjurkan Dilakukan, No 4 Beda dengan Idul Fitri

Sementara untuk Hari Raya Idul Adha, dianjurkan membaca takbir Idul Adha (takbir mursal) pada malam 10 Dzulhijjah. 

Selain itu juga disunnahkan membaca takbir Idul Adha (takbir muqayyad) yang waktunya mulai pada hari Arafah (9 Dzulhijjah).

Lalu pada Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan usai shalat fardhu selama hari tasyriq (11,12, 13 Dzulhijah).

Demikianlah perbedaan pelaksanaan pembacaan takbir di saat Idul Adha dan Idul Fitri.***

Editor: Deasy Rafianty

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah