Puasa sebagai ritual sesungguhnya ingin menanamkan nilai-nilai sosial yang mulia ini dalam tatanan hubungan bermasyarakat dan bersosial.
Agar sendi-sendi kehidupan sosial terformat secara kolektif yang adil, sejahtera serta kedekatan dengan Allah swt yang menjadi puncak dari segalanya.
Keempat, fitrah bersusila
Manusia disamping sebagai makhluk sosial ia juga menjadi makhluk susila. Ia memiliki tingkah laku, perbuatan, tindakan, ucapan dan sikap yang bernilai susila.
Ia tidaklah sama dengan hewan lainnya yang berjenis binatang. Ia memiliki etika dan moral.
Nabi muhammad saw bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَق
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia.” (HR. Ahmad)
Puasa menjadi prisai dari semua perkataan, tindakan dan tingkah laku yang tidak baik sehingga kita menjadi pribadai yang memiliki akhlak mulia yang menjadi fitrah kita.
Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Menjadikan Bulan Suci Ramadhan Sebagai Momentum Perkuat Persaudaraan