Bio Farma Pastikan Pasokan 50 Juta Dosis Bulk Vaksin Covid-19 dari Sinovac

- 21 Agustus 2020, 21:07 WIB
/Dok Bio Farma

JURNALGAYA - Bio Farma sudah dipastikan akan menerima bulk/konsentrat vaksin Covid-19 Ready to Fill (RTF) vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 50 juta dosis pada November 2020-Maret 2021 mendatang.

Kepastian ini, ditandai dengan penandatanganan Prelimenary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of Covid-19 Vaccine, yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2020 di Hainan - Tiongkok.

Penandatanganan tersebut, dilakukan oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dengan General Manager Sinovac, Gao Xiang yang disaksikan oleh Menteri BUMN Sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN), Erick Thohir, dan Menteri Luar Negeri RI, Retno L Marsudi.

Pengiriman bulk dari Sinovac ini akan dilakukan beberapa kali. 10 juta dosis pertama bulk vaksin Covid-19 akan dikirim November 2020.

Baca Juga: Meresapi Ketenangan di Surga Kecil Kepulauan Seribu

Kemudian Desember 2020 akan dikirim kembali 10 juta dosis bulk. Lalu diteruskan Januari-Maret 2021, masing–masing 10 juta dosis bulk per bulan.

Sehingga jumlah total bulk vaksin yang akan diterima Bio Farma sejak November 2020 hingga Meret 2021, sebanyak 50 juta dosis bulk vaksin Covid-19.

Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPEN Erick Thohir menyampaikan, dalam agreement tersebut, Bio Farma tidak hanya sekadar mengolah dan mendistribusikan saja, tetapi juga ada unsur transfer teknologi.

“Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi dari industri kesehatan kita, di mana Bio Farma kerja sama dengan Sinovac adalah sebuah kerja sama yang win-win, bahwa menyepakati dengan Sinovac dalam hal transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digaris bawahi," tutur Erick.

Menteri Luar Negeri RI, Retno L Marsudi mengungkapkan, pada 20 Agustus 2020, dilaksanakan dua penandatanganan perjanjian.

Pertama, Indonesia dipastikan akan mendapatkan tambahan pasokan bulk vaksin Covid-19 hingga Maret 2021, hingga tambahan pasokan sampai akhir 2021.

"Perjanjian ini, untuk menyepakati komitmen ketersediaan Pasokan bulk vaccine hingga 50 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021," imbuhnya.

Dokumen kedua yang ditandatangani Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen kapasitas bulk vaccine 2021 dimana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk pasokan bulk vaccine hingga akhir 2021. Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac.

Sementara itu Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dari semua pihak atas dukungannya mewujudkan vaksin Covid-19 untuk Indonesia.

“Mari kita tuntaskan tugas besar kita untuk segera memproduksi vaksin dan mendistribusikannya bagi masyarakat Indonesia," kata dia.

Honesti melanjutkan, bulk yang akan diterima Bio Farma dalam bentuk RTF pada November 2020 tidak akan langsung diproduksi.

Namun dilakukan serangkaian pengujian di Bio Farma dan proses regristrasi di Badan POM, sampai pada akhirnya siap untuk diproduksi.

Setelah proses–proses tersebut selesai, Bio Farma akan melanjutkan proses filling and packaging untuk menjadi produk akhir (Finished Product) sehingga didalamnya terdapat komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dan transfer teknologi dalam bidang fill/finish bulk dengan technolgy transfer pengujian.

Bio Farma sendiri sudah mempersiapkan fasilitas produksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas sebanyak 100 juta dosis pada bulan Agustus 2020, dan pada akhir Desember 2020, akan ada tambahan kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis.

 

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x