Kritik Raja Thailand,Grup Facebook Royalist Marketplace dengan 1 Juta Anggota Diblokir

- 26 Agustus 2020, 06:54 WIB
Ilustrasi Facebook mode gelap.
Ilustrasi Facebook mode gelap. /Android Police/

JURNALGAYA - Grup Facebook bernama Royalist Marketplace yang mengkritik raja Thailand diblokir. Facebook mengatakan pihaknya merencanakan tantangan hukum terhadap permintaan pemerintah agar memblokir grup tersebut.

Pada Senin, 23 Agustus 2020 malam, halaman grup yang memiliki 1 juta anggota tersebut menampilkan pesan 'akses ke grup ini telah dibatasi di Thailand sesuai dengan permintaan hukum dari Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital'.

Langkah itu dilakukan di tengah protes yang hampir setiap hari dilakukan pemuda terhadap pemerintah yang dipimpin oleh mantan kepala junta militer dan seruan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk reformasi monarki.

Grup Facebook Royalist Marketplace dibentuk April 2020 oleh Pavin Chachavalpongpun, seorang akademisi dan kritikus monarki yang mengasingkan diri.

Baca Juga: Ingin Segera Hengkang dari Barcelona, Lionel Messi Lapor ke Manajemen, Ada Apa?

Pavin, yang saat ini tinggal di Jepang mengatakan Facebook tunduk pada tekanan pemerintah yang didominasi militer.

"Grup kami adalah bagian dari proses demokratisasi, ini adalah ruang untuk kebebasan berekspresi," kata Pavin, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

"Dengan melakukan ini, Facebook bekerja sama dengan rezim otoriter untuk menghalangi demokrasi dan menumbuhkan otoritarianisme di Thailand," tambahnya.

Grup baru Pavin dengan nama yang sama saat ini sudah memiliki lebih dari 455.000 anggota per Selasa, 24 Agustus 2020.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: REUTERS Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x