TNI AD Siap Bertanggung Jawab, Bayar Bea Perawatan Korban dan Ganti Rugi Kerusakan di Polsek Ciracas

- 30 Agustus 2020, 15:11 WIB
Suasana Mapolsek Ciracas, Jakarta pada Sabtu 29 Agustus 2020 setelah terjadi penyerangan dari sejumlah orang tak dikenal pada Sabtu dini hari.
Suasana Mapolsek Ciracas, Jakarta pada Sabtu 29 Agustus 2020 setelah terjadi penyerangan dari sejumlah orang tak dikenal pada Sabtu dini hari. /ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

JURNALGAYA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan TNI AD siap bertanggung jawab dalam kasus penyerangan Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo, Jakarta Sabtu 29 Agustus 2020.

KSAD bakal langsung mengawal kasus tersebut hingga soal penggantian sejumlah kerusakan.

"Kami mohon maaf atas kejadian tersebut dan kami akan mengawal agar ada tindak lanjut termasuk memberikan ganti rugi," kata Andika dalam jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad 30 Agustus 2020.

Baca Juga: Berhak Tapi Tak Dapat BLT Rp 600 Ribu per Bulan, Menteri Tenaga Kerja Siapkan Posko Pengaduan

Mengenai ganti rugi, Andika mengatakan, hal itu berlaku baik terhadap korban luka maupun kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan. "Terhadap biaya perawatan rumah sakit maupun kerusakan kerusakan yang ditimbulkan oleh para pelaku," ujarnya.

Andika juga meminta maaf atas nama TNI AD terkait insiden perusakan yang dilakukan anggotanya. Andika mengatakan meminta maaf akibat insiden itu menimbulkan korban.

"Pertama, TNI Angkatan Darat memohon maaf atas terjadinya insiden yang menyebabkan korban maupun kerusakan yang dialami rekan-rekan baik dari masyarakat sipil maupun anggota Polri yang tidak tahu apa-apa," kata Andika.

Peristiwa penyerangan Polsek Ciracas terjadi pada dini hari, Sabtu 29 Agustus 2020. Sejumlah kendaraan dan bangunan di Polsek Ciracas dirusak hingga dibakar. Selain Polsek Ciracas, Polsek Pasar Rebo juga diserang.

Baca Juga: Nyaris Raih Ratusan Miliar Rupiah, Para Bintang TikTok Ini Terancam Gigit Jari

Andika juga mengakui sejauh ini terdapat 12 personel TNI AD yang terlibat dalam penyerangan tersebut. Ia memastikan 12 orang tersebut sudah diperiksa oleh Polisi Militer Kodam Jaya.

Ia menyatakan ada 19 personel TNI AD lagi yang memiliki indikasi keterlibatan dalam penyerangan tersebut.

"Jadi total berarti nanti ada 31 dan pemeriksaan ini akan berlangsung dan akan dipenuhi semua kebutuhan administrasi sehingga mereka tidak akan bisa lagi komunikasi dengan orang di luar," kata Andika.

Baca Juga: Tiba 1 September 2020, NASA Ungkap Sebuah Asteroid Nyaris Sentuh Planet Bumi

Andika menyatakan pihaknya terus melakukan penelusuran terkait insiden tersebut yang melibatkan para anggotanya.

Ia berharap masyarakat luas untuk membantu TNI AD untuk memberikan informasi terkait insiden tersebut.

"jadi kami yakini 31 ini adalah bagian dari pengembangan pertama kami akan terus dan kami tidak akan menyerah," kata Andika.

Dilaporkan ada tiga orang terluka dalam penyerangan tersebut, di mana dua di antaranya dirawat di RS.

Baca Juga: Penampilan Putri Charlotte dan Ibunya Kate pada Tamasya Terakhir Membuat Publik Kerajaan Kebingungan

Belakangan diketahui, perusakan itu diduga disebabkan oknum anggota TNI, Prada MI. Prada MI yang mengalami kecelakaan tunggal mengaku dikeroyok hingga memicu perusakan itu.

"Dari telepon genggam Prada MI ditemukan yang bersangkutan menginformasikan ke angkatan 2017 mengaku dikeroyok, ditelepon seniornya bilang dikeroyok," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman seperti dilansir Antara, Sabtu 29 Agustus 2020.

Pernyataan Prada MI lalu dicocokkan dengan para saksi. Namun, saat pernyataan anggota dari Satuan Direktorat Hukum Angkatan Darat itu dicocokkan dengan pernyataan sembilan saksi dari warga sipil dan CCTV di sekitar lokasi, ternyata MI diketahui telah berbohong.

Baca Juga: Di Hadapan Mahasiswa, Prabowo Subianto Ungkap Senjata Baru Penghancur Peradaban di Masa Depan

"Hal terpenting ada rekaman CCTV yang bersangkutan kecelakaan tunggal tidak ada pengeroyokan dan ada (bukti) rekaman CCTV," ujarnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah